Aplikasi Olahraga juga mengalami lonjakan pada fase pertama Ramadan, yaitu sebesar 55% dan semakin meningkat pada fase kedua yang menyentuh 69%.
Hal ini karena tidak sedikit masyarakat yang menghabiskan waktu luang untuk menonton acara olahraga selama bulan Ramadan.
Begitupun dengan aplikasi medis yang meningkat sebesar 25% pada fase pertama dan mencapai puncaknya pada fase ketiga yaitu 36%.
Dalam hal ini, aplikasi tersebut banyak digunakan oleh publik untuk membuat rencana makan, jadwal sahur dan buka puasa, serta memastikan ibadah puasa berjalan dengan lancar dengan kondisi yang sehat.
Sementara itu, pada fase kedua, aplikasi makanan meningkat sebesar 29% karena tingginya animo masyarakat mencari inspirasi menemukan resep baru untuk sahur dan buka puasa.
Aplikasi kesehatan dan kebugaran juga mengalami peningkatan 32% di fase ketiga akibat dorongan untuk tetap bisa melakukan olahraga dengan porsi yang sesuai selama bulan puasa.
Dan yang terakhir, aplikasi komunikasi meningkat 26% pada fase keempat, yang biasanya digunakan publik untuk membagikan momen favorit mereka seperti foto atau video dari waktu yang dihabiskan bersama orang terdekat.
"Dengan memahami kebiasaan konsumen selama Ramadan, setiap merek atau brand dapat meraih pasar lebih tepat sasaran. Hal ini juga tentunya sejalan dengan tingginya potensi permintaan yang cukup tinggi di bulan Ramadhan." tutur Aat.
Sebagai salah satu aplikasi berbagi, SHAREit juga memiliki banyak pengguna dan menjadi salah satu aplikasi yang banyak digunakan oleh publik.
Hal ini tentunya semakin memperkuat kehadiran SHAREit sebagai aplikasi berbagi konten yang dipercaya dan digunakan oleh masyarakat Indonesia.
“Ke depannya, SHAREit akan terus mengintegrasikan platform periklanan dan solusi pembayaran global guna mewujudkan loop tertutup periklanan komersial melalui solusi sistemik yang efisien untuk mempermudah merek dan pemasar (marketer) di Indonesia,” pungkas Aat.
Baca Juga: Huawei: Inovasi Digital untuk Industri Bantu Wujudkan Dunia Rendah Karbon