Asal muasal penggunaan istilah “bug” pada komputer maupun TI (teknologi informasi) sering disebutkan dari penemuan error pada Harvard Mark II — komputer elektromekanikal — yang disebabkan sejenis serangga. Namun, penggunaan istilah bug pada bidang teknik sebenarnya sudah lazim sejak abad ke-19 untuk menggambarkan cacat yang menyebabkan sesuatu tidak berfungsi sebagai mestinya atau tidak memberikan hasil yang sesuai.
Sampai saat ini, terdapat banyak bug sehubungan TI yang telah hadir di dunia. Tingkat “keparahan” dari berbagai bug sehubungan TI tersebut pun berbeda-beda. Ada yang ringan dan tidak menimbulkan masalah yang signifikan bagi pihak-pihak yang terlibat, tetapi ada juga yang menimbulkan kerugian yang besar bagi pihak tertentu yang terlibat. Kerugian besar yang dimaksud misalnya membuat sang produsen yang membuat peranti mengalami kerugian finasial yang tidak sedikit atau bahkan terjadi nyawa yang melayang.
Dari berbagai bug sehubungan TI yang telah hadir di dunia, tentu terdapat beberapa kasus yang lebih menarik perhatian banyak pihak dibandingkan lainnya. Penyebab kasus-kasus tersebut lebih menghebohkan dunia dibandingkan yang lain beragam pula. Aneka pihak pun memiliki daftar bug sehubungan TI yang sempat menghebohkan dunia berdasarkan penilaiannya. Masing-masing memiliki kandungan yang tidak sama persis satu dengan yang lainnya. Nah, inilah lima di antara berbagai bug sehubungan TI yang sempat menghebohkan dunia menurut sejumlah pihak tersebut.
1. Pentium FDIV
Intel meluncurkan Pentium pada tahun 1993. Versi awal Pentium memiliki bug pada unit floating point-nya yang membuat prosesor tersebut bisa memberikan hasil perhitungan, tepatnya pembagian tertentu, yang tidak akurat. Bug ini pertama kali dilaporkan oleh profesor matematika bernama Thomas Nicely pada Oktober 1994. Efek dari bug Pentium FDIV sebenarnya kecil; bisa dibilang tidak memengaruhi pengguna umum, hanya pengguna tertentu seperti Thomas Nicely. Sebagian pihak menyebutkan kemungkinan memperoleh hasil perhitungan yang tidak akurat adalah 1 di antara 9 miliar pembagian.
Namun, bug Pentium FDIV menjadi menghebohkan dunia antara lain karena respons Intel yang kurang bagus. Intel akhirnya “terpaksa” memanggil kembali (recall) para prosesor yang mengandung bug yang dimaksud. Kabarnya hal tersebut merupakan pertama kalinya untuk prosesor secara menyeluruh dipanggil kembali. Intel pun mengumumkan kerugian sebesar US$475 juta sehubungan bug Pentium FDIV, sebagian besar untuk mengganti prosesor yang mengandungnya.
Intel sebenarnya sudah mengetahui bug Pentium FDIV sebelum dilaporkan oleh Thomas Nicely. Intel pun sudah mulai memperbaiki bug Pentium FDIV pada produksi berikutnya dari Pentium bersangkutan. Namun, Intel memutuskan untuk tidak mempublikasikan bug Pentium FDIV ke publik.
2. Ariane-5 Flight 501
Ariane-5 adalah kendaraan untuk membawa benda seperti satelit ke angkasa untuk mengorbit bumi. Ariane-5 Flight 501 merupakan uji coba peluncuran pertama dari Ariane-5 yang diselenggarakan pada tahun 1996. Ariane-5 Flight 501 mengalami kegagalan dan roketnya menghancurkan dirinya sendiri setelah sekitar 40 detik dari peluncuran. Penyebabnya adalah adanya bug pada inertial reference system yang digunakan. Jumlah kerugian akibat bug yang dimaksud adalah lebih dari US$370 juta dan kala itu merupakan salah satu bug peranti lunak paling mahal sepanjang sejarah.
Inertial reference system Ariane-5 Flight 501 memanfaatkan kode peranti lunak yang digunakan oleh Ariane-4. Kode peranti lunak yang dimaksud mengubah suatu angka floating-point 64 bit ke signed integer 16 bit. Namun, Ariane-5 Flight 501 memiliki jalur penerbangan yang berbeda beserta kecepatan yang lebih tinggi. Akibat kecepatan yang lebih tinggi, angka floating-point 64 bit yang dihasilkan Ariane-5 Flight 501 lebih besar dari Ariane-4 dan membuat overflow yang mengakibatkan kedua inertial reference system — utama dan cadangan — menjadi berhenti bekerja. Berhenti bekerjanya inertial reference system pada akhirnya membuat sudut penerbangan menjadi salah dan mengaktifkan sistem penghancuran diri.
3. Y2K
Bagi yang sudah menggunakan PC desktop atau laptop secara signifikan sebelum tahun 2000, permasalahan Y2K alias permasalahan Year 2000 atau yang lebih populer dengan Millennium bug seharusnya bukan hal yang asing. Kala itu, permasalahan Y2K atau Millennium bug ini sangat populer, bahkan sampai dijadikan film. Menurut pihak tertentu, bug sehubungan tahun 2000 yang dimaksud bisa mengakibatkan kerugian mencapai US$600 miliar secara global. Untungnya, popularitas dari Millennium bug membuat banyak tindakan yang diambil sebelum tahun 2000 untuk mengatasinya. Alhasil, saat mencapai tahun 2000 dan sesudahnya, sangat sedikit kejadian dan kerugian akibat permasalahan Y2K.
Millennium bug muncul akibat penggunaan dua digit dan bukannya empat digit untuk merepresentasikan tahun pada komputer, misalnya 1970 menjadi 70 dan bukannya 1970. Tahun 1960-an ketika media simpan komputer masih sangat terbatas, penggunaan dua digit dan bukannya empat digit untuk merepresentasikan tahun adalah untuk menghemat ruang media simpan yang dipakai. Namun, kebijakan tersebut berlanjut meski sebenarnya sebagian pihak sudah mulai menyadari kekurangan dari penggunaan dua digit dan bukannya empat digit untuk merepresentasikan tahun. Sebagian peranti lunak mengenali 00 sebagai 1900 sehingga ketika memasuki tahun 2000 peranti lunak itu akan mengenalinya sebagai tahun 1900. Hal tersebut bisa mengakibatkan error.
4. Windows Calculator
Sebagai sistem operasi paling banyak digunakan pada PC desktop dan laptop, Windows tentunya tidak terlepas dari bug. Salah satu yang populer adalah bug pada kalkulatornya atau Windows Calculator, walau sebagian orang menilainya bukan sebagai bug. Menariknya, bug Windows Calculator ini sudah ada sejak lama. Mengutip skipser.com, bug Windows Calculator sudah ada sejak tahun 1989. Mengutip Windows Latest, Microsoft akhirnya memperbaiki bug tersebut pada tahun 2018 melalui Windows 10 Build 17639.
Adapun bug pada Windows Calculator yang dimaksud adalah selisih yang diperoleh ketika mengurangi akar pangkat dua dari suatu angka dengan angka yang merupakan akar pangkat dua dari angka pertama. Contoh yang populer adalah – 2 yang tidak memberikan hasil berupa 0.
5. Rudal Patriot
Pertama kali digunakan pada pertempuran pada Perang Teluk Pertama, rudal Patriot sempat gagal melindungi barak di Dhahran, Arab Saudi pada Februari 1991. Kegagalan itu membuat 28 tentara Amerika Serikat kehilangan nyawanya. Rudal Patriot digunakan oleh Amerika Serikat untuk menembak jatuh rudal Scud yang ditembakkan Irak. Berhubung gagal melakukan tugasnya, sebuah rudal Scud berhasil menghancurkan barak yang dimaksud.
Kegagalan rudal Patriot dalam kasus ini adalah karena Patriot missile battery di Dhahran telah beroperasi selama 100 jam sehingga clock internal komputer dari sistemnya telah memiliki ketidakakurasian sebanyak 1/3 detik. Padahal, akurasi dari clock internal tersebut diperlukan agar sistem bisa memperkirakan dan melihat posisi dari rudal Scud secara tepat. Pasalnya, untuk memperkirakan dan melihat posisi berikutnya dari rudal Scud yang datang, perhitungannya membandingkan dua pulsa radar. Akibat clock internal yang tidak akurat, salah satu pewaktuan dari pulsa radar tidak dikonversi secara benar. Akibatnya, sistem melihat ke area yang salah dan tidak menemukan adanya rudal Scud.
Sebenarnya bug yang dimaksud sudah ditemukan sekitar dua minggu sebelumnya, tetapi peranti lunak yang mengandung perbaikannya masih dalam proses dan belum dipasang. Mitigasi yang dianjurkan adalah secara teratur melakukan reboot terhadap komputer dari sistem. Namun, tidak disebutkan secara spesifik sekurangnya berapa jam sekali harus melaukan reboot.