Find Us On Social Media :

Red Hat Ungkap Peran Open Source & Cloud untuk Pacu Inovasi Pasca Pandemi

By Liana Threestayanti, Selasa, 17 Mei 2022 | 18:35 WIB

Ilustrasi Red Hat Summit 2022

Memasuki era New Normal, Red Hat menyoroti peran teknologi open source, dalam hybrid cloud, edge dan sebagainya, terutama untuk memacu inovasi dalam mengantisipasi aneka perubahan di era pasca pandemi.

Saat hampir semua aspek kehidupan dan bisnis dipaksa berubah oleh pandemi, bagi dunia open source, “It’s just another day,” ucap Paul Cormier, President & CEO, Red Hat ketika menyampaikan keynote di perhelatan Red Hat Summit 2022 beberapa waktu lalu. 

Ketika dunia bisnis dihadapkan pada keharusan bekerja dari rumah, komunitas open source sudah sejak dulu melakukannya. “Setiap project open source sejak awal memang dikerjakan dari jarak jauh. Ada lebih dari 28 ribu kontributor menulis lebih dari 29 juta baris kode setiap minggunya yang berpartisipasi dari hampir seluruh penjuru dunia dan tanpa pernah bertatap muka langsung. Namun (mereka) tetap bisa mendorong lahirnya teknologi terbuka generasi terbaru,” papar Paul Cormier.

Bertahan dan Tumbuh di Tengah Pandemi

Inovasi teknologi open source disebut Paul kini menjadi pendorong utama perkembangan software dalam mendukung bisnis. Salah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi open source tidak hanya untuk bertahan tapi juga tumbuh di saat pandemi adalah Advance Auto Parts.

Akibat pandemi, perusahaan retail yang menjual suku cadang dan aksesori otomotif ini mau tidak mau harus mengalihkan kanal penjualannya dari gerai fisik ke kanal digital sepenuhnya. Dan saat dunia mulai pulih dari pandemi, Advance Auto Parts dapat menyajikan pengalaman omnichannel kepada para pelanggannya. 

“Perubahan ini bahkan menempatkan mereka untuk langsung berkompetisi dengan online retailer yang sudah lebih dulu mapan,” cerita Paul. Untuk memberikan pengalaman pelanggan  pengalaman yang baik dan lebih komplit dari sebelumnya, perusahaan yang berkantor pusat di Raleigh, North Carolina, AS ini memanfaatkan platform hybrid cloud yang dibangun dengan teknologi open source Red Hat.

Contoh lain datang dari CIBC. Memanfaatkan Red Hat Enterprise Linux dan OpenShift untuk pengembangan aplikasi di lingkungan on premise maupun cloud, bank asal Kanada ini dapat meningkatkan deployment time 52% dan provisioning test service 95%.

Di saat pandemi, penyedia layanan telekomunikasi Telefónica memahami kebutuhan 21 juta pelanggannya untuk selalu terkoneksi. Untuk itu, Telefónica memanfaatkan teknologi open source pada OpenShift untuk melakukan scaling terhadap aplikasi pelanggan Movistar.

Tidak hanya memastikan pelanggan bisa selalu terkoneksi, teknologi open source juga semakin memudahkan pelanggan untuk mengakses promosi, penawaran baru, dan bantuan teknis. 

Edge, Cloud, dan Standar Terbuka

Sementara American Express (Amex) bertumpu pada teknologi cloud dan open source saat pandemi dimulai maupun sesudahnya.