Find Us On Social Media :

Serangan Siber di Indonesia Kian Masif, Ini Pentingnya Cyber Resilience bagi Perusahaan

By Fathia Yasmine, Jumat, 20 Mei 2022 | 18:17 WIB

Ilustrasi serangan siber.

Mengingat serangan siber juga kerap menyerang platform seperti e-commerce, perusahaan harus memastikan keamanan data pengguna ketika platform tersebut diakses. Utamanya ketika diakses menggunakan smartphone dan layanan internet publik.

Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Password, BSSN Luncurkan Aplikasi SATRIA

Sebagai upaya untuk menjamin proteksi terhadap data konsumen, perusahaan bisa menggunakan NetIQ Customer Identity and Access Management (CIAM).

Untuk kebutuhan omni channel, CIAM mampu melindungi keamanan data dengan sistem login tunggal, autentikasi multi-faktor, serta akses cloud dan seluler. Seluruh data yang tersimpan dalam sistem juga akan dilindungi oleh enkripsi.

Tersedia juga integrasi API untuk mengombinasikan ekosistem yang baru dan yang lama milik perusahaan.

3. Melindungi data sensitif 

Perlindungan data menjadi hal yang semakin krusial saat ini dan di masa depan. Apalagi, data kerap disebut akan menjadi sumber daya yang nilainya menyaingi minyak bumi. Tak heran, pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi di Indonesia pun terus berjalan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memahami nilai data miliknya. Wawasan tentang nilai data yang lebih baik akan menentukan keputusan bisnis yang lebih baik. Tak hanya itu, sama seperti data konsumen, perusahaan juga wajib melindungi data sensitifnya. 

Dilansir dari lembar fakta CyberRes, sebuah studi dari Ponemon Institute Cyber Crime menyatakan bahwa perusahaan yang menggunakan metode enkripsi lebih mampu mendeteksi dan menahan serangan siber.

Sebagai upaya proteksi data, perusahaan dapat menggunakan solusi Voltage Secure Data dari Micro Focus. Bagi perusahaan yang menerapkan metode akses data hybrid, misalnya, Voltage Secure Data mampu melindungi data di on-premises maupun cloud menggunakan Standar NIST, enkripsi AES FF1.

Tersedia juga integrasi untuk seluruh layanan cloud seperti object storage, streaming services, data warehouse, dan API gateways. Agar data semakin aman, layanan tersebut ikut mendukung enkripsi end-to-end, serta PCI DSS melalui Point-to-Point-Encryption (P2PE).

Untuk kebutuhan maintenance data, Voltage Secure data mampu menemukan data berisiko tinggi dalam hitungan hari. Lewat teknologi ini, perusahaan bisa menentukan apakah data akan dibersihkan seluruhnya, atau akan dites kembali perihal keamanannya.