Find Us On Social Media :

Bos Nokia Prediksi Chip Bakal Gantikan Peran Smartphone pada 2030

By Rizal, Selasa, 31 Mei 2022 | 16:30 WIB

Ilustrasi Microchip di dalam tubuh warga Swedia

"Lebih sulit untuk meretas sebuah microchip, apalagi itu (microchip) ada di dalam tubuh pengguna." ujar Jowan Osterlund, pendiri Biohax.

Untuk penggunaan sehari-hari, microchip tersebut mengandalkan teknologi komunikasi jarak pendek (NFC) yang akan bereaksi ketika dipicu oleh sistem, seperti sistem pembayaran, tiket kereta, kunci digital, sistem login dan sebagainya.

Berkat fungsi itu, microchip diklaim dapat mempercepat rutinitas harian pengguna dan membuat hidup mereka lebih nyaman dengan mengakses rumah, kantor, dan gym semudah menggesekkan tangan mereka terhadap pembaca digital.

Penyematan microchip dalam tubuh diantarkan melalui alat suntik dengan mendorong alat tersebut ke bagian atas jempol, atau ke belakang telapak tangan, sesuai dengan yang pengguna mau.

Jika mau mendapatkan teknologi ini, pengguna harus mengeluarkan biaya praktik sebesar 180 dolar AS atau sekitar 2.7 jutaan.

Seperti diketahui, perusahaan teknologi Swedia, Epicenter, dilaporkan telah menanamkan microchip pada pekerjanya untuk kemudahan absensi, akses pintu, fasilitas kantor, dan lainnya.Selain itu, startup LinkedIn, juga telah menggunakan teknologi microchip ini seperti dikutip Dailymail.

Osterlund mengatakan teknologi ini berhasil diterapkan karena perilaku transaksi orang Swedia sekarang ini sudah bergeser dari tunai ke pembayaran serba non-tunai (cashless society) dan mereka juga lebih mementingkan efisiensi daripada privasi.

Pihak Biohax menjelaskan lebih lanjut, praktik ini semakin diminati menimbang pabrikan chip itu kerepotan menangani banyaknya permintaan yang tak kunjung padam.

Praktik ini tidak serta-merta berjalan mulus. Ada beberapa pihak yang kurang setuju dengan kehadiran implantasi microchip ini, seperti Ben Libberton, seorang mikrobiologis MAX IV Laboratory.

Ben mengatakan bahwa perkembangan data yang disimpan dalam microchip itu beriringan dengan perkembangan bahaya bagi tubuh.

"Penanaman microchip dapat menyebabkan masalah medis, seperti infeksi dan reaksi pada sistem imun." pungkas Ben.

Selain itu, privasi tentang informasi kesehatan tubuh yang dapat tersebar dari adanya microchip ini juga dinilai sangat berpotensi menjadi masalah.