Find Us On Social Media :

Dorong Inovasi Digital dengan Adopsi Teknologi Container, Ini Tantangannya

By Fathia Yasmine, Selasa, 7 Juni 2022 | 09:42 WIB

Ilustrasi teknologi container

  1. Jaringan

Kendati dibangun dalam jaringan yang terisolasi, setiap container tetap memerlukan wadah untuk terhubung satu sama lain. Misalnya, dengan menggunakan gateway API. Kemudian, container juga memerlukan penstabil beban untuk mencegah kelebihan beban pada salah satu container.

  1. Keamanan

Seluruh kegiatan container umumnya hanya akan mengakses sumber daya back-end, tetapi data sensitif dapat terbuka secara tidak sengaja ketika pengguna mengaktifkan mode istimewa. Untuk itu, diperlukan alat untuk membatasi akses container agar keamanan pada sistem komputer dapat tetap dikontrol.

Meski ada beragam tantangan dalam proses implementasi teknologi container, perusahaan tidak perlu khawatir. Pasalnya, perusahaan dapat menggunakan layanan cloud computing dari Red Hat untuk implementasi containerization, yakni Red Hat Openshift.

Red Hat Openshift dapat membantu perusahaan enterprise dalam mengadopsi teknologi container dengan mudah dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan hingga 50 persen. Dengan demikian, pengembangan aplikasi dapat dikerjakan lebih cepat dan hemat biaya.

Untuk memahami lebih dalam seputar Red Hat Openshift, Anda dapat mengikuti webinar bertajuk "Mengakselerasi Inovasi dengan Container Technology" yang digelar Red Hat pada 15 Juni 2022. Pendaftaran dan informasi lebih lanjut seputar webinar tersebut dapat Anda lihat di sini.