Penulis: Marco Widjojo (CEO SALT.ID)
Harus kita akui, pandemi COVID-19 telah mendorong terjadinya percepatan transformasi digital di berbagai sektor industri. Banyak perusahaan yang berusaha mengadopsi teknologi digital ke dalam sistemnya. Lalu, bagaimana perkembangannya setelah dua tahun berlalu? Tidak semua proses transformasi digital berjalan dengan mulus. Banyak perusahaan yang sudah mencoba dan banyak juga yang gagal.
Menurut The Enterprisers Project, transformasi digital adalah integrasi teknologi digital ke dalam semua bidang bisnis, yang secara mendasar mengubah cara Anda beroperasi dan memberikan nilai kepada pelanggan. Ini juga merupakan perubahan budaya yang mengharuskan perusahaan untuk terus menantang status quo, bereksperimen, dan merasa nyaman dengan kegagalan.
Mengacu pada artikel yang ditulis oleh Dr. Marcell Vollmer, kita akan meninjau langkah-langkah untuk melakukan transformasi digital dengan benar. Berikut tujuh langkah untuk melakukan transformasi digital dengan benar.
1. Mulailah dengan Sebuah Visi
Untuk memulai perjalanan transformasi digital Anda, harus dimulai dengan sebuah visi, yaitu hasil yang ingin dicapai hari ini dan pada masa yang akan datang. Eksekutif perusahaan harus punya visi yang besar untuk benar-benar mengubah bisnis. Implementasi teknologi bukanlah hasil, melainkan “alat” untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Mulailah dengan sebuah tujuan dan temukan teknologi yang sesuai untuk mendukung visi Anda.
2. Fokus pada Prioritas
Prioritaskan pada apa yang harus ditransformasi digital dahulu, misalnya bagian sumber daya manusia atau bagian pemasaran perusahaan. Lalu tentukan bagaimana KPI-nya serta hasil yang dikehendaki. Transformasi digital sebaiknya tidak berhenti pada satu atau dua departemen saja karena dampak baru dapat dirasakan setelah sebagian besar departemen perusahaan sudah bertransformasi.
3. Menganalisis Dampak
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap efek atau dampak yang dihasilkan dari proses transformasi digital, terutama terhadap departemen-departemen lain di dalam perusahaan. Contoh kasusnya seperti ini: seumpama perusahaan ingin menerapkan sistem tanda tangan digital untuk bagian pemasaran, tetapi ternyata tim legal hanya bisa menerima tanda tangan asli dan tidak tanda tangan digital.
4. Organisasi yang Terstruktur
Para stakeholder membutuhkan dukungan untuk mencapai konsistensi selama proses transformasi digital, seperti memberikan imbalan bagi karyawan atas prestasi yang dihasilkan atau hadiah untuk konsumen yang memberikan masukan terbaik untuk perusahaan.
Salah satu alasan mengapa proses transformasi digital bisa gagal adalah karena kurangnya dukungan dari para pemimpin. Manajemen harus memiliki tujuan dan strategi serta hasil yang diinginkan dengan jelas. Agar proses transformasi digital berjalan sukses, perusahaan harus memiliki kepemimpinan yang fokus serta mengadopsi teknologi baru untuk seluruh perusahaan. Semua harus bertanggung jawab dalam menentukan dan mengeksekusi proses transformasi digital, serta berinvestasi pada teknologi yang tepat.
5. Teknologi yang Tepat
Yang penting bukan sekadar membelanjakan uang perusahaan melainkan bagaimana membelanjakannya dengan benar. Begitu semua proses dan struktur terencana dengan baik, Anda dapat menentukan sistem dan teknologi apa yang akan mendukung visi Anda.
Teknologi seharusnya dapat membantu Anda dalam dua bidang ini:
- Membangun atau mengimplementasikan platform digital baru dengan tujuan untuk berkomunikasi dengan konsumen(eksternal) serta prosedur operasional yang lebih efisien dalam operasional (internal).
- Mengulangi atau mengubah model operasi Anda dalam menggunakan teknologi dan mempersingkat waktu.
Yang harus diingat adalah teknologi bukan jawaban dari transformasi digital tetapi hanya sebagai enabler, pendorong atau pendukung utama. Jadi sebaiknya fokuslah pada hasil, bukan hanya pada teknologi. Dengan mitra teknologi yang tepat, baik eksternal maupun internal, kerjasama harus membantu perusahaan dan tidak menghambat. Daripada memaksa perusahaan untuk menggunakan satu teknologi tertentu, lebih baik fokus pada visi bisnis yang ingin dicapai.
6. Melibatkan Karyawan dan Pelanggan
Membawa teknologi baru dan tercanggih tidak akan menjamin kesuksesan transformasi digital perusahaan. Komitmen karyawanlah yang akan mendorong transformasi digital Anda.
Rahasia lainnya adalah komunikasi. Ini harus benar-benar disiapkan untuk karyawan dan pelanggan. Misalnya dengan mengadopsi Sistem Manajemen Proyek yang dapat melacak semua tugas dan tanggung jawab karyawan. Dibutuhkan banyak upaya dalam komunikasi agar semua karyawan dapat menggabungkan teknologi dalam tugas sehari-hari mereka. Penguatan perlu dilakukan seperti pelatihan, membuat sistem baru yang wajib dimanfaatkan, dan mengomunikasikan manfaat penggunaan teknologi pada alat sebelumnya.
Juga, jangan lupa komunikasi berarti jalan dua arah, jadi mendengarkan karyawan, konsumen, dan juga pemasok akan membantu Anda mengarahkan dan meningkatkan inisiatif. Sebenarnya ini adalah salah satu cara paling cerdas untuk mencapai transformasi digital dengan benar dalam waktu sesingkat-singkatnya.
7. Ulangi Terus dan Jangan Menyerah
Kebanyakan perusahaan akan gagal pada proses awal. Namun, jika memiliki cukup pengalaman, perusahaan akan menerima dampak yang besar dari proses transformasi digital. Karena itu janganlah berhenti dan tetap menyesuaikan diri.