Baik Arsjad, Shinta maupun Agung meyakinkan dalam upaya transisi energi, pemerintah akan terus mendukung dan melahirkan kebijakan-kebijakan hijau dengan indikator dan standar implementasi yang jelas yang juga didukung sepenuhnya oleh kalangan pengusaha.
Pelaku usaha melalui KADIN Indonesia sudah membuat Gerakan Net Zero Emission (netral karbon) untuk mendukung upaya pemerintah dalam proyek transisi energi.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Chair B20 Indonesia Future of Work and Education Task Force, Hamdani Salim mengatakan teknologi yang saat ini menjadi penggerak ekonomi digital global, menjadi salah satu fokus penting yang ingin dikuasai pemerintah dan ini erat kaitannya dengan persoalan pendidikan sekaligus bentuk kerja di masa depan.
“Saat ini problemnya, ada pada ketimpangan infrastruktur digital antara negara maju dan berkembang, termasuk soal pembiayaan, kesiapan perusahaan, literasi digitalnya termasuk soal akses pengetahuan atau pendidikan,” kata Hamdani Salim.
Menurut Hamdani, pandemi dan perubahan iklim mendorong digitalisasi semakin cepat dan mengarahkan dunia kerja pada penerapan teknologi serta ekonomi hijau.
Alhasil dunia pendidikan harus berkesinambungan dan selaras dengan dunia kerja di masa depan, salah satunya melalui peningkatan kualitas sistem pendidikan terutama bidang vokasi dan pelatihan berbasis keahlian seperti pembelajaran digital.
Hamdhani juga menjelaskan mengenai rise of green jobs. Saat ini, selain bertumpu pada dunia digital, ekonomi dunia juga bergeser pada ekonomi hijau, yang menyediakan green jobs dan menuntut green skills para pekerjanya.
Hal ini sejalan dengan komitmen seluruh dunia yang ingin meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi kerusakan ekologi dan melestarikan planet ini.
Menurut data Kementerian PPN/ Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), jika menggunakan scenario net zero emission, Indonesia berpotensi memiliki 3 juta lapangan pekerjaan pada 2060.
Namun, diperlukan persiapan dari berbagai sektor untuk menyongsong Indonesia era green jobs, salah satunya sektor pendidikan dan tenaga kerja yang membutuhkan pemahaman, keterampilan, dan lapangan kerja yang mendukung.
Sementara dalam sektor ekonomi dibutuhkan investasi besar dan persiapan untuk transformasi bisnis yang tidak ramah lingkungan.
Pengembangan green jobs di Indonesia juga harus memiliki beberapa rencana yang matang seperti menerbitkan peta informasi dan peta jalan mengenai green jobs yang mencakup sektor pertanian, konstruksi, manufaktur, energi terbarukan, dan jasa.
Pemerintah bersama swasta juga harus berkolaborasi menyusun formulasi regulasi mengenai green jobs di Indonesia.
Rekomendasi B20 Indonesia diharapkan menjadi platform bagi pemerintah dan swasta untuk melakukan percepatan kolaborasi antar sektor dalam bentuk inisiatif blended finance yang akan menyalurkan investasi dari sektor publik, swasta, development fund dan filantropi kepada proyek-proyek investasi hijau yang menciptakan lebih banyak peluang bisnis, lapangan kerja hijau hingga pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kolaboratif.
Baca Juga: Dorong Kemampuan Digital Perempuan Jadi Salah Satu Fokus B20 WiBAC
Baca Juga: Delegasi B20 Indonesia Jajaki Kerjasama dengan Singapura Di Bidang Digital