Kami suka dengan kombinasi antara bas dan treble yang terdengar imbang. Bahkan, hentakan suara bas terdengar sangat mantap. Jadi untuk urusan musik, headset ini juga cukup oke.
Untuk musik dengan hentakan bas yang dominan kami coba mendengarkan lagu seperti Lose Yourself to Dance – Daft Punk, 24K Magic – Bruno Mars, sampai Spitfire – Prodigy. Suara bas benar-benar terasa kental tanpa ada suara pecah meski pada volume tertinggi.
Sementara untuk lagu akustik kami wakili dengan mendengarkan lagu Nothing Else Matters – Metallica, All I Am – Heatwave, sampai Steve Vai – Sisters. Suaranya tidak kalah mantap. Petikan gitar terdengar jernih dan mampu ditampilkan dengan baik. Hal serupa juga mampu dihasilkan sangat baik saat memutar film dalam format audio stereo. Jadi secara umum kami cukup puas dengan kemampuan yang dihasilkan headset ini.
HyperX Cloud Core Wireless mendukung teknologi DTS Headphone:X untuk menghadirkan efek suara surround pada audio yang direproduksi.
Dengan koneksi nirkabel, otomatis headset ini dilengkapi dengan baterai berjenis lithium polymer yang bisa diisi ulang menggunakan kabel USB Type-C. Kami sendiri tidak mendapati informasi resmi mengenai kapasitas baterainya. Namun, baterainya sanggup bertahan sampai 20 jam yang bisa dibilang cukup lama.
Untuk mengetahui kondisi kapasitas baterai, terdapat LED di dekat tombol power. Jika berwarna hijau terang tandanya baterai dalam kondisi penuh sampai 90%. Jika warna hijau kelap-kelip, kondisi baterai ada di antara 90% sampai 15%. Dan untuk kondisi kurang dari 15%, warna LED akan berubah menjadi merah.
Sementara, untuk mengisi baterainya, dibutuhkan waktu sekitar 3 jam. Memang tidak terlalu cepat, sehingga pengisian baterainya lebih cocok dilakukan pada waktu tidur pada malam hari. Anda juga bisa memanfaatkan porta USB saat mengisi baterai sambil tetap mengaktifkan headset.
Kesimpulan
HyperX Cloud Core Wireless tidak hanya asyik digunakan untuk bermain gim, melainkan juga untuk multimedia seperti mendengar musik serta menonton film. Beberapa kekurangan seperti bentuk dongle yang panjang serta tanpa dilengkapi peranti lunak pendukung, masih bisa dimaklumi berkat kemampuannya yang baik. Terutama bagi Anda pemain gim maupun penikmat audio dari PC desktop atau laptop yang mencari headset mumpuni.
Plus: Desain ergonomis, suara treble dan bas yang berimbang, mikrofon berjenis detachable dengan fitur noise canceling, daya tahan baterai lama.
Minus: bentuk dongle USB terlalu besar dan panjang.
Spesifikasi
Form factor | Over ear/circumaural |
Speaker driver | Dynamic, 53 mm dengan neodymoum magnet |
Open/closed back | Closed back |
Frequency response | 10 Hz sampai 21.000 Hz |
Mikrofon | Detachable |
Frequency response mikrofon | 20 Hz sampai 6,8 kHz |
Antarmuka | Nirkabel 2,4 GHz (dongle disertakan), USB Type-C |
Jangkauan nirkabel | Sampai 20 m |
Daya masukan (maks) | 100 mW |
Dukungan codec | aptX, aptX HD, aptX low latency, SBC, AAC, LDAC |
Baterai | Li-polymer |
Bobot | 283 gr |
Garansi | 2 tahun |
Situs | https://row.hyperx.com |
Harga | TBD (rilis Agustus) |