Sementara 48% mengatakan kurangnya fitur keamanan siber pada perangkat IoT lawas (legacy) sebagai salah satu dari lima tantangan terbesar mereka.
Sedangkan 18% responden menempatkan pemisahan teknologi informasi/teknologi operasional (IO/OT) sebagai salah satu dari dua tantangan jaringan terbesar mereka.
Merespon kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data, perusahaan-perusahaan manufaktur berencana memanfaatkan teknologi-teknologi baru dan otomatisasi untuk mengamankan operasional mereka dalam 24 bulan mendatang.
Solusi ini yang termasuk dalam perencanaan para responden adalah jaringan yang dikelola melalu cloud (38%) dan SD-WAN (37%). Lebih dari 50% perusahaan manufaktur juga tengah memperluas, melakukan upgrade, atau berencana berinvestasi dalam solusi Zero Trust Edge dalam jangka waktu yang sama. Sebanyak 57% mengatakan segmentasi trafik berbasis identitas (identity-based traffic segmentation) membantu mereka untuk bisa meraih target bisnis.
“Saat kita bebas dari pandemi, ada kebutuhan bagi industri manufaktur untuk mengembangkan operasional yang lebih lincah dan fleksibel. Inovasi adalah inti dari prioritas para pengambil keputusan, namun para pemimpin di sektor manufaktur perlu bertindak segera dengan memanfaatkan solusi jaringan dan keamanan berperforma tinggi untuk membantu mengembangkan industri manufaktur cerdas secara efektif,” pungkas Mark Verbloot.
Studi ‘High-Tech Manufacturing Begins with High-Performance Networking and Security Solutions’ ini mensurvei lebih dari 270 pengambil keputusan bisnis dan IT dari perusahaan manufaktur berteknologi tinggi di Australia, India, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan dan Thailand, pada kuartal pertama 2022.