Studi terbaru terbaru Aruba, perusahaan Hewlett Packard Enterprise, mengungkap strategi sektor manufaktur di Asia Pasifik untuk memprioritaskan inovasi dan otomatisasi demi meraih efisiensi dan resiliensi operasional yang lebih tinggi.
Hal tersebut dinyatakan oleh tiga dari empat perusahaan manufaktur di kawasan Asia Pasifik, menurut studi yang dilakukan Forrester Consulting dan bertajuk “High-Tech Manufacturing Begins with High-Performance Networking and Security Solutions’’.
Menurut Mark Verbloot, Senior Director, Product, Solutions and Systems Engineering, Asia Pacific Region, Aruba, perusahaan Hewlett Packard Enterprise, guncangan yang terjadi di sektor manufaktur dan rantai pasokan (supply chain) dalam dua tahun terakhir mengharuskan perusahaan mempercepat transisi dari produksi massal dan skala keekonomian ke prioritas pasar dan respons pelanggan.
Menurut Mark, studi ini digelar untuk mengungkapkan tantangan yang dihadapi perusahaan manufaktur berteknolog tinggi sehingga perusahaan dapat lebih memahami prioritasnya di tengah berbagai kekuatan pasar yang tidak bisa diprediksi.
“Menanggapi berbagai masalah yang mereka hadapi, perusahaan-perusahaan manufaktur berteknologi tinggi semakin menyelaraskan investasi teknologi mereka untuk mengamankan dan mengoptimalkan operasional, sekaligus menjawab kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data, bahkan saat resiliensi mereka meningkat dalam jangka panjang,” jelasnya.
Tingkatkan Investasi Pada AI
Teknologi apa saja yang dipandang sektor manufaktur akan meningkatkan operasionalnya? Sebanyak 63% responden mengatakan, solusi edge, aplikasi IoT dan jaringan, sangat esensial dalam mendorong inovasi. Sementara 61% responden menunjukkan bahwa mereka sudah mengoptimalkan proses manufaktur dengan otomatisasi dan robot.
Sementara 69% responden mengatakan bahwa mereka sedang melakukan uji coba atau bahkan sudah menggunakan solusi jaringan dan solusi keamanan yang dikelola dari cloud.
Terkait teknologi jaringan, 66% responden menganggap penerapan operasional jaringan yang konsisten dan monitoring dari jarak jauh semakin penting. Ketertarikan untuk meningkatkan investasi pada software berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Teknologi ini akan dimanfaatkan untuk mengoptimalkan operasional, mengimplementasikan kemampuan prediktif dan mengoptimalkan produktivitas.
Solusi untuk Tantangan Privasi dan Keamanan Data
Meningkatnya konektivitas dan digitalisasi dalam proses dan operasional di sektor manufaktur berteknologi tinggi berujung pada pengumpulan, transmisi dan pemanfaatan data dalam jumlah besar. Aruba pun menyarankan sektor manufaktur untuk meningkatkan operasional dan menjawab tantangan seputar privasi dan keamanan data.
Menurut studi yang diikuti oleh lebih dari 270 responden, lebih dari separuh pengambil keputusan di Asia Pasifik (52%) menempatkan masalah privasi dan keamanan data ke dalam lima tantangan teratas ketika mereka mengimplementasikan solusi jaringan.
Sementara 48% mengatakan kurangnya fitur keamanan siber pada perangkat IoT lawas (legacy) sebagai salah satu dari lima tantangan terbesar mereka.
Sedangkan 18% responden menempatkan pemisahan teknologi informasi/teknologi operasional (IO/OT) sebagai salah satu dari dua tantangan jaringan terbesar mereka.
Merespon kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data, perusahaan-perusahaan manufaktur berencana memanfaatkan teknologi-teknologi baru dan otomatisasi untuk mengamankan operasional mereka dalam 24 bulan mendatang.
Solusi ini yang termasuk dalam perencanaan para responden adalah jaringan yang dikelola melalu cloud (38%) dan SD-WAN (37%). Lebih dari 50% perusahaan manufaktur juga tengah memperluas, melakukan upgrade, atau berencana berinvestasi dalam solusi Zero Trust Edge dalam jangka waktu yang sama. Sebanyak 57% mengatakan segmentasi trafik berbasis identitas (identity-based traffic segmentation) membantu mereka untuk bisa meraih target bisnis.
“Saat kita bebas dari pandemi, ada kebutuhan bagi industri manufaktur untuk mengembangkan operasional yang lebih lincah dan fleksibel. Inovasi adalah inti dari prioritas para pengambil keputusan, namun para pemimpin di sektor manufaktur perlu bertindak segera dengan memanfaatkan solusi jaringan dan keamanan berperforma tinggi untuk membantu mengembangkan industri manufaktur cerdas secara efektif,” pungkas Mark Verbloot.
Studi ‘High-Tech Manufacturing Begins with High-Performance Networking and Security Solutions’ ini mensurvei lebih dari 270 pengambil keputusan bisnis dan IT dari perusahaan manufaktur berteknologi tinggi di Australia, India, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan dan Thailand, pada kuartal pertama 2022.