Find Us On Social Media :

Ada yang Tak Disukai Pengguna di Windows 10, Ini Tiga Di Antaranya

By Liana Threestayanti, Sabtu, 30 Juli 2022 | 20:32 WIB

Di antara sistem operasi Windows lainnya, Windows 10 masih memimpin pasar. Ada pula hal-hal yang tak disukai pengguna pada sistem operasi ini. Salah satunya adalah pengaturan privasi.

Di antara sistem operasi Windows lainnya, Windows 10 masih memimpin pasar. Di samping aneka fitur canggih yang diusungnya, ada pula hal-hal yang tak disukai pengguna pada sistem operasi ini.

Meluncur ke pasar pada tahun 2015, Windows 10 memiliki pangsa pasar terbesar di antara versi Windows lainnya. Statcounter mencatat, sampai dengan bulan Juni 2022, Windows 10 menguasai 73,46%. Bahkan sistem operasi yang terbaru, yaitu Windows 11, baru meraih 10,96% pangsa pasar. 

Meski sempat terlambat dua tahun dari yang dicanangkan Microsoft, pada tahun 2020, Windows 10 berhasil membukukan pencapaian penting, yaitu terpasang di lebih dari satu miliar perangkat di seluruh dunia. 

Pencapaian ini terbilang lambat karena awalnya Microsoft berambisi mencapai target satu miliar perangkat tersebut di tahun 2017. Namun nyatanya Microsoft kesulitan merealisasikannya karena matinya Windows Phone dan banyak pengguna WIndows 7 tidak mengambil kesempatan free upgrade ke Windows 10.

Menurut data Microsoft, saat ini Windows 10 dipasang oleh pengguna di 200 negara di berbagai perangkat, yaitu komputer PC, perangkat IoT, HoloLens, Xbox, dan server.

Windows 10 terus berevolusi dengan menghadirkan fitur dan aplikasi baru, serta peningkatan. Namun ternyata ada hal-hal yang tidak disukai pengguna dari sistem operasi ini. Inilah tiga di antaranya.

1. Privasi

Jika Anda termasuk orang yang sangat peduli terhadap masalah privasi, Windows 10 bisa jadi menyebalkan. Pasalnya sistem operasi ini akan mengambil beberapa data dan riwayat penggunaan perangkat. Untuk apa? Salah satu alasannya adalah untuk menampilkan iklan yang relevan untuk pengguna (dan ini menjadi masalah lain bagi pengguna).

Tentu saja Windows 10 memungkinkan penggunanya mengaktifkan atau menonaktfikan aspek-aspek yang berkaitan dengan privasi. Namun mungkin cukup sulit dan membingungkan bagi pengguna awam ketika mereka harus menonaktifkan banyak hal.

Salah satu yang dianggap mengganggu privasi adalah kehadiran Cortana. Sulit dihapus tapi ia tetap bekerja di belakang melakukan pencatatan.

2. Bloatware

Hal lain yang dikeluhkan pengguna Windows 10 adalah bloatware. Apa itu bloatware? Nah, bloatware mengacu pada segala jenis aplikasi atau perangkat lunak di perangkat Anda, biasanya berukuran besar atau tidak efisien sehingga berpotensi melambatkan sistem dan/atau menguras baterai perangkat.

Bloatware bisa berupa aplikasi pre-installed yang dibuat oleh pembuat perangkat, atau dari perusahaan pihak ketiga sebagai trialware. Umumnya bloatware ini hanya mengganggu saja, misalnya membuat performa perangkat melambat. Tapi bukan tak mungkin, ada aplikasi jahat yang menyusup sebagai bloatware di perangkat kita. 

Windows 10 tidak datang sendirian. Ada sejumlah aplikasi dan gim bawaan yang terpasang pre-installed dan tanpa persetujuan eksplisit dari pengguna. Bagi sejumlah pengguna, perangkat lunak dan aplikasi ini mungkin tidak dibutuhkan sehingga dianggap mengganggu karena menguras storage dan bandwidth.  

Beberapa aplikasi dan perangkat lunak dikategorikan bloatware dan ditemui di Windows 10, seperti Twitter, TikTok, Spotify, Adobe Express, Prime Video, Clipchamp, dan Solitaire.

3. Iklan 

Microsoft menyuguhkan banyak pembaruan di Windows 10. Namun pembaruan itu bukan hanya update software dan fungsi saja. Microsoft juga menyisipkan banyak iklan dalam sistem operasi terbarunya ini, bahkan hampir di seluruh bagian Windows 10. 

Iklan bisa muncul di Start Menu, di Lock Screen, di taskbar, di Notifications, dan bahkan di File Explorer. Hal ini bisa menyebalkan bagi pengguna terutama karena iklan muncul di produk yang sudah mereka bayar. Pada dasarnya iklan ini adalah aplikasi-aplikasi yang disarankan ke pengguna berdasarkan data penggunaan perangkat yang dikumpulkan Windows 10.