“Misalnya dengan meningkatnya penggunaan stablecoin seperti Tether dan Circle, kami melihat adanya hubungan yang terus berkembang antara aset digital dan dunia nyata. Konvergensi ini diharapkan akan dimaksimalkan dengan kehadiran mata uang digital bank sentral (CBDC) di masa depan, dan ini tentunya juga akan membuka pintu ke seluruh area lain yang dapat didigitalisasikan, seperti real estate atau komoditas lain — semuanya dapat direalisasikan dan ditangani dengan baik oleh platform manajemen aset digital,” papar Cynthia.
Matrixport berharap nantinya bisa menjadi Crypto Wallstreet yang menjembatani investor dari dunia keuangan konvensional untuk mengakses produk investasi aset kripto yang komprehensif, inovatif, aman dan terdesentralisasi dengan cara yang mudah dan ekosistem yang intuitif, sehingga akan berhasil beradaptasi dengan masa depan keuangan yang disangga oleh blockchain.
“Era baru sedang menyingsing, dan tongkat kepemimpinan dialihkan dari crypto exchange ke platform manajemen aset digital. Peran platform manajemen aset digital diharapkan akan terus berkembang di masa mendatang seiring dengan usaha mereka untuk terus bertindak sebagai pintu gerbang antara dunia digital dan dunia fisik yang semuanya dibangun di atas teknologi blockchain,” tutup Cynthia.
Baca Juga: Apa Dampak Kehadiran Rupiah Digital ke Bisnis Kripto di Indonesia?