Era crypto exchange diprediksi akan segera berakhir. Meskipun crypto exchange pernah menjadi pintu gerbang utama ke semua hal tentang kripto, tetapi belakangan ini beberapa dari mereka mengeluh karena munculnya beberapa tantangan, seperti PHK, investigasi oleh regulator dan runtuhnya nilai perusahaan.
Namun, sebenarnya ada perubahan yang lebih mendasar yang mengubah babak dalam industri ini, yaitu perubahan pola pikir investor dalam menggunakan dan mengelola crypto sebagai aset.
Cynthia Wu selaku Mitra Pendiri dan COO Matrixport, mengatakan bahwa selama ini sebagian besar pengguna crypto sebelumnya hanya berfokus pada bagaimana cara mendapatkan profit secara cepat dan penuh dengan spekulasi. Padahal, semakin tinggi peluang profit yang didapatkan, semakin besar juga risikonya.
"Fenomena ini secara alami melahirkan ratusan crypto exchange dengan beberapa di antaranya tumbuh menjadi pemain besar di pasar. Hal ini tentunya didorong oleh jutaan pengguna dan volume perdagangan harian yang mencapai angka miliaran, serta membebankan biaya hingga 60 bps per perdagangan kepada pengguna, banyak exchange dengan cepat menjadi bernilai sangat tinggi dan mendominasi lanskap industri kripto,” ucap Cynthia dalam keterangan resminya, Kamis (4/8/2022).
Dampak spekulatif ini pun membuat dominasi exchange mengalami penurunan tajam pada bearish market kali ini.
Hal baiknya, kini pola pikir investor telah berkembang, begitu pun dengan pemanfaatan aset kripto dari sekedar aset spekulasi menjadi aset investasi dengan segala kecanggihannya.
“Industri crypto sudah menjadi semakin matang dan terus menyesuaikan diri dengan iklim pasar yang berbeda, likuiditas semakin meluas dan harga yang ditawarkan pasar juga menjadi lebih stabil. Ini menggambarkan bahwa ada pergeseran fokus dari crypto yang tadinya diperjualbelikan lewat crypto exchange, sekarang menjadi suatu aset yang bisa diatur oleh manajer investasi (seperti halnya reksadana sebagai aset konvensional). Hal ini tentu menguntungkan pengguna yang mencari hasil yang lebih aman dan berkelanjutan, alih-alih hanya spekulatif semata, apalagi bagi para investor yang baru terjun ke crypto,” jelas Cynthia.
Semakin banyaknya aset crypto yang diakui dan memiliki utilitas serta 'menjamurnya' aset di dunia nyata yang didigitalisasikan, pengguna mulai mengandalkan platform manajemen aset digital.
Kehadiran platform ini juga bisa digunakan investor baru untuk memiliki satu tempat yang bisa digunakan untuk membangun kekayaan mereka sambil mengelola aset kripto mereka dengan menawarkan layanan yang komprehensif.
Termasuk di dalamnya adalah produk investasi terstruktur seperti penyimpanan, pinjaman, perdagangan, pembayaran dan produk dengan bunga (termasuk staking dan tabungan fleksibel), dan lainnya.
Maka, tidak heran jika platform manajemen aset diprediksi akan mendominasi pasar seiring dengan kemampuan mereka menangani beragai kebutuhan aset kripto.
Dalam jangka panjang, platform manajemen aset digital akan memainkan peran yang lebih besar dalam masyarakat kita karena blockchain menjadi teknologi fundamental yang terbukti dapat mengubah jaringan keuangan global.
Berbekal efisiensi yang lebih besar, biaya yang lebih rendah, potensi yang tidak terbatas untuk memfasilitasi inovasi, serta dengan bantuan platform manajemen aset digital, blockchain berada di posisi yang tepat untuk menjadi ekosistem yang aman dan nyaman dalam berinvestasi aset crypto.
“Misalnya dengan meningkatnya penggunaan stablecoin seperti Tether dan Circle, kami melihat adanya hubungan yang terus berkembang antara aset digital dan dunia nyata. Konvergensi ini diharapkan akan dimaksimalkan dengan kehadiran mata uang digital bank sentral (CBDC) di masa depan, dan ini tentunya juga akan membuka pintu ke seluruh area lain yang dapat didigitalisasikan, seperti real estate atau komoditas lain — semuanya dapat direalisasikan dan ditangani dengan baik oleh platform manajemen aset digital,” papar Cynthia.
Matrixport berharap nantinya bisa menjadi Crypto Wallstreet yang menjembatani investor dari dunia keuangan konvensional untuk mengakses produk investasi aset kripto yang komprehensif, inovatif, aman dan terdesentralisasi dengan cara yang mudah dan ekosistem yang intuitif, sehingga akan berhasil beradaptasi dengan masa depan keuangan yang disangga oleh blockchain.
“Era baru sedang menyingsing, dan tongkat kepemimpinan dialihkan dari crypto exchange ke platform manajemen aset digital. Peran platform manajemen aset digital diharapkan akan terus berkembang di masa mendatang seiring dengan usaha mereka untuk terus bertindak sebagai pintu gerbang antara dunia digital dan dunia fisik yang semuanya dibangun di atas teknologi blockchain,” tutup Cynthia.
Baca Juga: Apa Dampak Kehadiran Rupiah Digital ke Bisnis Kripto di Indonesia?