Find Us On Social Media :

Peran Penting Reog dalam program Smart City Kota Kabupaten Ponorogo

By Wisnu Nugroho, Selasa, 9 Agustus 2022 | 19:29 WIB

Reog, bagian penting smart branding Kabupaten Ponorogo

Bunyi tabuhan kendang, gamelan, dan gong terdengar jelas di Desa Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Di tengah lapangan, tampak dua penari Barongan mengibaskan topeng besar kepala harimau yang dihiasi bulu burung merak, meliuk-liuk dengan lincah seirama iringan gendang, tiupan seruling, dan teriakan “Hok’e… Hok’e… Haaa...” dari para penyanyinya. 

Itulah reog, pertunjukkan khas Kabupaten Ponorogo.  

Bagi masyarakat Kabupaten Ponorogo, reog bukan hanya sekadar seni pertunjukan yang dipertontonkan di acara-acara besar. Reog sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari yang tidak terpisahkan dari masyarakat Ponorogo. Dari kecil, masyarakat kabupaten yang berbatasan dengan Madiun ini sudah belajar tarian ini. Setiap hajatan atau acara, termasuk di pesta pernikahan seperti  ini, reog menjadi hiburan utama. 

Seperti yang dikatakan oleh Hari Purnomo alias Mbah Pur, sesepuh warok (salah satu penari reog) di Ponorogo, “Bukan hanya mendarah daging, reog ini yo benar-benar dicintai oleh masyarakat Ponorogo. Buktinya, yo banyak seniman tua yang masih menyimpan dengan baik topeng reog mereka.” 

Mbah Pur yang sudah menekuni seni reog sejak 1999 ini menceritakan bahwa reog yang punya banyak versi cerita ini sebenarnya adalah sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarmasyarakat. 

Rencana Besar Mempopulerkan Reog

Ditemui di ruang kerjanya, Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko, SE., MM. mengatakan bahwa reog memang menjadi potensi utama Kabupaten Ponorogo. Itu sebabnya, reog dijadikan daya tarik sekaligus branding kota ini. Reog pun menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana smart city Kabupaten Ponorogo yang menjadi bagian dari Gerakan Menuju Smart City 2022.

“Reog melekat erat dengan Ponorogo. Walaupun di negara-negara lain banyak pertunjukan reog, tapi asalnya dari Ponorogo,” tuturnya.

Ia menambahkan, “Kami sadar Ponorogo ini penuh dengan kentalnya budaya. Kami kuat sekali di budaya. Ini kami jadikan rujukan untuk membangun Ponorogo. Tapi kami tidak ingin reog hanya ditampilkan begitu saja, harus ada proyeksi masa depan agar anak cucu kami makin mencintai dan bangga dengan reog ini”

Karena itu, pemerintah Kabupaten Ponorogo berusaha mengadakan pertunjukan reog, mulai dari Reog Mini untuk anak-anak yang masih duduk di bangku TK dan sekolah dasar hingga ke event besar Grebeg Suro yang menjadi agenda tahunan Kabupaten Ponorogo.

Mbah Pur, seniman warok Ponorogo

 

Bukan hanya itu. Bupati Ponorogo juga memiliki rencana untuk membangun Monumen Reog setinggi 126 meter yang berlokasi di Gunung Gamping. Selain monumen, di sana nantinya akan ada museum budaya dan teater untuk pementasan reog.