Find Us On Social Media :

Schneider Electric University Hadir untuk Atasi Kekurangan Tenaga Kerja di Data Center

By Rafki Fachrizal, Kamis, 11 Agustus 2022 | 21:45 WIB

Karyawan di Data Center

Schneider Electric mengumumkan serangkaian pembaruan untuk Schneider Electric University, sebuah platform pendidikan digital vendor-agnostic dan terakreditasi CPD.

Tersedia dalam 14 bahasa dan dapat diakses gratis secara daring, platform pengembangan profesional ini didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan keterampilan di sektor data center, membantu pemangku kepentingan industri untuk meningkatkan keterampilan dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru, sustainability dan insiatif-inisiatif efisiensi energi yang berdampak terhadap sektor ini.

Hingga saat ini, Schneider Electric University telah memberikan lebih dari satu juta kursus kepada lebih dari 650.000 pengguna data center dengan basis pengguna yang mewakili lebih dari 180 negara secara global.

Pembaruan pada kualifikasi Data Center Certified Associate (DCCA) Schneider Electric University termasuk pemahaman dasar tentang daya, pendingin (cooling), rak dan keamanan fisik (physical security), serta panduan tentang cara mengoptimalkan desain data center untuk mendorong ketahanan, efisiensi energi, dan sustainability.

Kursus-kursus terbaru yang tersedia, termasuk Optimasi Tata Letak Pendingin untuk Data Center (Optimizing Cooling Layouts for Data Center); Strategi Dasar Pengkabelan di Data Center (Fundamental Cabling Strategies in the Data Center); Menguji Metode Proteksi Kebakaran di Data Center (Examining Fire Protection Methods in the Data Center); dan Dasar-Dasar Pendinginan II – Kelembaban di Data Center (Fundamentals of Cooling II – Humidity in the Data Center).

Lebih lanjut, kurikulum Schneider Electric University menjawab poin-poin utama di industri seperti Pemilihan dan Perencanaan Lokasi Data Center (Data Center Site Selection and Planning), yang menawarkan panduan tentang cara memilih lokasi brownfield dan greenfield untuk akses energi terbarukan; Teknologi Pembangkit Listrik Alternatif (Alternative Power Generation Technologies) yang membantu mendorong penerapan strategi energi terbarukan, pembangkit listrik di lokasi (on-site power generation) dan penggunaan teknologi seperti microgrid dan Teknologi Baterai untuk Data Center (Battery Technology for Data Centers) yang mengevaluasi dampak sustainability dari berbagai jenis baterai UPS, manfaat teknologi Lithium-Ion dan analisis biaya lifecycle tersebut.

Mengatasi kesenjangan keterampilan di industri

Penelitian Uptime Institute Annual Data Center Survey 2021 memperkirakan kebutuhan tenaga kerja secara global akan bertumbuh menjadi hampir 2,3 juta pada tahun 2025.

Lebih lanjut, 32% responden melaporkan mengalami kesulitan untuk mempertahankan staf, dengan 47% mengalami kesulitan untuk mencari kandidat yang memenuhi syarat untuk lowongan yang tersedia.

Merekrut dan mempertahankan tenaga kerja dalam industri yang saat ini menjadi jantung ekonomi digital, sedang dalam titik kritis.

Dengan mendorong individu untuk meningkatkan keterampilan dan melanjutkan pengembangan profesional mereka secara gratis, Schneider Electric University secara langsung mengatasi kesenjangan keterampilan industri dan kekurangan tenaga kerja, membantu perusahaan untuk menarik, melatih tenaga kerja baru maupun yang sudah ada dan menyediakan akses untuk pendidikan teknis khusus, di mana pun.

“Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan kapasitas data center telah bertumbuh secara eksponensial, mencapai rekor tertinggi baru seiring dengan percepatan digitalisasi dan adopsi cloud. Namun kekurangan keterampilan di sektor ini tetap menjadi sebuah tantangan yang signifikan dan hal ini berpotensi akan membawa dampak pada industri terkait lainnya,” kata Natalya Makarochkina, Senior Vice President, Secure Power Division.

“Dengan menyediakan panduan tentang teknologi terbaru dan inisiatif-inisiatif terkait sustainability, kami percaya bahwa Schneider Electric University menawarkan sumber daya yang tak ternilai untuk membantu menjembatani kesenjangan keterampilan dengan memberdayakan ekosistem bisnis, melatih kembali tenaga kerja dan melatih generasi profesional berikutnya untuk membangun data center di masa depan,” lanjut Natalya.