Find Us On Social Media :

Artificial Intelligence Voice di Sektor Keuangan, Tingkatkan Ketahanan Ekonomi

By Liana Threestayanti, Selasa, 16 Agustus 2022 | 14:00 WIB

Salah satu contoh penerapan artificial intelligence yang kini mulai marak di Indonesia adalah artificial intelligence voice atau voice AI. (ilustrasi)

Penulis: Kun Wu, Co-Founder & Managing Director, AI Rudder

[Pengantar redaksi] Salah satu contoh penerapan artificial intelligence yang kini mulai marak di Indonesia adalah artificial intelligence voice atau voice AI. Melalui sektor keuangan, voice AI diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital dengan meningkatkan efisiensi operasional.

Dalam tulisan ini kita akan melihat bagaimana peran dan contoh penerapan artificial intelligence melalui voice AI di sektor keuangan, khususnya financial technology (fintech). Voice AI adalah sebuah conversational AI tool yang menggunakan perintah suara untuk menerima dan menginterpretasikan perintah.

Sebagai informasi, lebih dari 3 miliar voice assistant berbasis artificial intelligence beroperasi di seluruh dunia saat ini. Bahkan jumlah itu diperkirakan akan meningkat hingga 8 miliar sampai dengan 2023.

Tantangan Menjangkau Jutaan Pelanggan

Perkembangan fintech di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah merevolusi lanskap perbankan di tanah air. Via telepon seluler, jutaan orang dapat mengakses produk keuangan dengan lebih mudah.   

Namun di tengah moncernya sektor fintech ini, World Bank memperkirakan 95 juta orang dewasa Indonesia belum memiliki rekening bank. Fakta ini menjadikan populasi unbanked di Indonesia keempat terbesar di dunia. 

Pemain fintech yang mampu menjangkau pelanggan ini, mengajak dan mengubah mereka untuk menggunakan e-wallet dan pembayaran digital. Bahkan platform investasi tidak hanya akan menumbuhkan basis penggunanya, namun juga semakin mendorong peralihan para penjual ke pembayaran digital dan solusi pinjaman digital. 

Perkembangan ini juga memungkinkan sektor keuangan negara untuk berkembang, menawarkan nasabah bank metode pembayaran baru, inklusi keuangan yang lebih baik dan jalur kredit lainnya. 

Salah satu tantangan terbesar yang harus dijawab oleh industri fintech adalah menjangkau dan melayani hampir 100 juta pelanggan keuangan potensial menggunakan telemarketing konvensional. Hampir tidak mungkin jika para telemarketer dan staf layanan pelanggan harus menghubungi atau melayani puluhan hingga ratusan orang setiap hari. 

Perusahaan pun harus menggelontorkan investasi modal yang besar untuk aktivitas ini. Sementara perusahaan juga harus berinvestasi lebih banyak dalam literasi keuangan dan edukasi pelanggan untuk lebih meyakinkan mereka tentang manfaat dan peluang solusi keuangan digital.

Beralih ke Komunikasi Suara Berbasis AI