Riset VMware juga menemukan, konsumen dari Asia Tenggara menunjukkan antusiasmenya dalam menerima kehadiran transformasi digital. Salah satu indikatornya adalah kesiapan 51% responden untuk menyambut kehadiran layanan kesehatan dan kedaruratan berbasis robot. Di tingkat global angkanya malah lebih rendah, yaitu 42%.
Meski tak setinggi persentase di kawasan, 34% responden Indonesia antusias untuk melakukan konsultasi medis secara virtual. Hal ini terutama jika layanan tersebut mampu memangkas waktu tunggu di klinik. Angka yang disampaikan oleh responden Indonesia menjadi yang tertinggi kedua di regional, setelah Malaysia.
Tak hanya layanan kesehatan, sebanyak 40% konsumen dari Asia Tenggara juga yakin bahwa metaverse akan diminati masyarakat. Di Indonesia pun metaverse diyakini 38% konsumen akan membawa manfaat bagi masyarakat di masa depan. Dan angka ini 9% leibh tinggi dari angka rata-rata global.
Sebanyak 36% responden dari kawasan Asia Tenggara merasa tidak masalah jika harus menghabiskan waktu lebih untuk menyelami dunia metaverse dari pada dunia nyata. Sementara di Korea, peminat metaverse justru lebih rendah, yaitu 24%.
Konsumen Berharap AI untuk Lindungi Data
Selain paling antusias dan yakin dengan kehadiran berbagai teknologi baru dalam kehidupan sehari-hari, konsumen dari Asia Tenggara juga memiliki ekspektasi lebih tinggi terhadap bisnis dan digitalisasinya.
Hampir separuh (49%) responden Asia Tenggara dan 46% di Korea tak segan-segan untuk beralih menggunakan layanan dari penyedia lain jika dalam layanan yang lama mereka masih diharuskan mengunjungi kantor fisik untuk menyelesaikan rutinitas, seperti mengisi formulir kertas, dan lain-lain. Sementara di tingkat global, persentasenya sebesar 38%.
Khususnya di Indonesia, 58% responden merasa antusias dengan makin meluasnya penggunaan kendaraan elektronik terutama dalam rangka memangkas emisi di bidang transportasi di wilayah-wilayah urban. Angka ini merupakan yang tertinggi di regional.
Sementara itu, 60% responden dari Asia Tenggara berharap penyedia layanan mulai memanfaatkan teknologi mutakhir Artificial Intelligence dan Machine Learning dalam melindungi data pribadi mereka.
Secara khusus 63% responden Indonesia berharap para penyedia layanan keuangan mulai menggunakan teknologi, seperti artificial intelligence dan machine learning, untuk melindungi data maupun dana mereka. Angka ini merupakan tertinggi kedua di regional, setelah Thailand.
Khawatirkan Kerahasiaan Data
Seperti hasil tahun lalu, kerahasiaan dan keamanan data pribadi masih menjadi isu terpenting bagi konsumen di kawasan Asia Tenggara.