Find Us On Social Media :

VMware: Indonesia, Asia Tenggara Paling Antusias Sambut Transformasi Digital

By Liana Threestayanti, Selasa, 23 Agustus 2022 | 16:30 WIB

Misalnya, sebanyak 72% responden Singapura merasa selama ini tak tahu bagaimana data mereka digunakan dan siapa saja yang bisa mengaksesnya. Sementara responden Malaysia (32%) paling takut kehilangan privasi terhadap data pribadi atau bahkan data mereka diretas oleh organisasi yang bisa mengakses ke data pribadi mereka. 

Sedangkan kekhawatiran terbesar konsumen Indonesia pada teknologi adalah kerahasiaan data akibat terlalu banyak akses ke data pribadi oleh organisasi (29%), kemudian kekhawatiran soal hilangnya data akibat ulah kejahatan (24%).

Namun yang menarik, meski memiliki kekhawatiran tinggi, hanya 46% responden Asia Tenggara menginginkan transparansi penggunaan data oleh pemerintah dan organisasi. Persentase ini sedikit lebih tinggi dari Jepang (37%) tapi lebih rendah dari angka rata-rata global 51%.

Konsumen Soroti Pemerataan Konektivitas

Akselerasi pengadopsian teknologi ini ternyata  juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri terkait dengan kian melebarnya kesenjangan digital. Sebanyak 67% responden Asia Tenggara khawatir kerabat usia lanjut tidak mampu lagi mengikuti perkembangan dunia digital. Kekhawatiran tertinggi ditemukan di Singapura (75%) dan Thailand (70%).

Mayoritas responden di kawasan ini juga sependapat tentang perlunya meningkatkan konektivitas di kawasan rural agar masyarakat benar-benar bisa mengikuti perkembangan dunia digital, khususnya di Indonesia (81%), Filipina (78%) dan Thailand (74%). Angka di Indonesia adalah tertinggi di regional.

Agar teknologi bisa dimanfaatkan secara lebih optimal, pemerintah bersama-sama dengan organisasi hendaknya perlu bergandengan tangan menyusun kembali strategi dalam upaya mewujudkan masyarakat yang kian digital seutuhnya.

Seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara pasca pandemi, kebutuhan transformasi bisnis pun terus meningkat. Dalam rangka mempercepat pengembangan digitalisasi pada lingkungan bisnis, VMware melihat perlunya pendekatan baru yang mampu memperkuat organisasi dalam menghadirkan pengalaman digital di segala jenis cloud, aplikasi, maupun perangkat secara aman.

VMware menggarisbawahi tiga hal pokok yang harus diprioritaskan bisnis untuk memperkokoh keberlangsungan transformasi digital di kawasan regional menuju terwujudnya perekonomian yang makin tangguh, inklusif, dan berbasis pada inovasi.

1. Memanfaatkan multi cloud dan aplikasi untuk menciptakan agility yang tinggi di lingkungan TI secara konsisten dan aman sehingga memacu tumbuhnya inovasi secara berkesinambungan.

2. Menghadirkan pengalaman digital yang aman dan tanpa gangguan bagi karyawan dengan memanfatkan solusi workforce yang berorientasi masa depan sehingga mendorong pertumbuhan inovasi dan produktivitas di lingkungan workforce yang semakin terdistribusi.

3. Mewujudkan resiliensi bisnis dan pertumbuhan inovasi yang makin cepat dengan menerapkan pendekatan intrinsik pada aristektur keamanan informasi di perusahaan sehingga makin memperkokoh upaya perlindungan pada operasi-operasi dan infrastruktur-infrastruktur krusial.