Find Us On Social Media :

Mengungkap Kendala dan Solusi Implementasi Hybrid Cloud bagi Perusahaan

By Fathia Yasmine, Kamis, 1 September 2022 | 15:09 WIB

Risiko yang sama juga bisa terjadi ketika salah satu platform cloud mengalami down atau memerlukan maintenance, kedua kendala tersebut tidak hanya merugikan proses bisnis, tetapi juga cash flow.

 Strategi agar sukses mengadopsi cloud

Untuk mengikuti laju transformasi bisnis ke ranah digital, diperlukan beberapa strategi agar implementasi cloud bisa berjalan optimal tanpa mengganggu ranah operasional.  Berikut empat strategi yang perlu dipertimbangkan perusahaan.

  1. Lakukan prioritas dan standarisasi

Hybrid cloud memerlukan model operasi tunggal yang memungkinkan sistem keamanan, jaringan, aplikasi, dan kebutuhan data dapat dilihat dan dikelola lewat satu lensa.

Untuk itu, perusahaan disarankan melakukan prioritas dan standarisasi proses bisnis inti untuk menyelaraskan orang, fungsi, dan teknologi sebelum melakukan perjalanan ke hybrid cloud.

Pendekatan holistik ini dirancang untuk memungkinkan perubahan pola pikir berbasis bisnis dan aplikasi, bukan berbasis infrastruktur.

  1. Menakar kemampuan

Perusahaan perlu memikirkan kembali bagaimana mereka ingin mengamankan dan melindungi data dan aplikasi sebagai bagian dari strategi keamanan siber di lingkungan hybrid.

Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan strategi DevOps yang yang terus diperbaharui guna menyiasati risiko keamanan yang mungkin terjadi.

Jika tidak memiliki keahlian dalam hal keamanan dan teknologi, ada baiknya perusahaan mencari  mitra spesialis untuk mewujudkan strategi hybrid cloud. Cara ini diharapkan mampu membantu mencegah perusahaan terkena ancaman keamanan siber, sekaligus mencapai hasil bisnis yang diinginkan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Password yang Kuat dan Tidak Bisa Dijebol?

  1. Pertimbangkan jenis jaringan

Hybrid cloud bukan hanya berbicara tentang konektivitas, tetapi juga akses tanpa batas dan konsisten dari mana saja.

Agar karyawan dapat mengakses data dan aplikasi dengan aman dan sesuai kepatuhan industri, perusahaan bisa menggunakan jaringan berbasis software-defined networks  yang mampu merespon data lebih cepat di bandingkan jaringan berbasis perangkat keras.

  1. Cermat menghitung bujet

Berbicara tentang bujet, tak jarang perusahaan hanya menghitung beban kerja dan konsumsi di lingkungan perusahaan. Alhasil, perusahaan harus membayar biaya terduga ketika terjadi perubahan tata kelola, pencabutan akses, hingga membeli perangkat baru (overhead operasional).

Guna mencegah pembengkakan bujet, perusahaan disarankan untuk melakukan pendekatan tata kelola biaya sebagai bagian dari strategi. Hal ini akan membantu perusahaan agar tetap sejalan dengan bujet ketika terjadi perpindahan workload dalam masa transisi.

Alih-alih membeli perangkat baru, konsep sustainability juga bisa dilakukan dengan memodernisasi infrastruktur menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi melalui layanan jaringan virtual. Hal ini disebabkan karena teknologi AI dan otomatisasi tidak mengalami depresiasi layaknya perangkat fisik.

Untuk mengetahui lebih lanjut solusi praktis pemanfaatan hybrid cloud dalam membantu kelincahan, kecepatan penyediaan infrastruktur, serta memenuhi kebutuhan keamanan, NTT bersama Infokomputer menghadirkan video pemaparan di kanal Youtube Infokomputer.

Bersama regulator dan asosiasi industri, video tersebut juga akan membahas tentang pentingnya adopsi hybrid cloud di sektor jasa keuangan. Untuk mengetahui lebih banyak tentang pemanfaatan hybrid cloud lainnya, kunjungi kanal Youtube Infokomputer di sini.