Review POCO M4 Pro (8 GB + 256 GB): Lengkap untuk Tiga Jutaan Rupiah

Meski smartphone dengan dukungan jaringan 5G sudah banyak bermunculan, cakupan area 5G yang masih sangat terbatas jadi alasan kuat smartphone bersangkutan belum bisa memanfaatkan jaringan tersebut secara maksimal. Alhasil smartphone 4G masih jadi pilihan masuk akal dan mumpuni untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Untuk itu, POCO meluncurkan varian smartphone kelas menengahnya melalui M4 Pro.

POCO M4 Pro menawarkan fitur-fitur menarik untuk rentang harga dua sampai tiga jutaan rupiah yang membuatnya berani bersaing dengan kompetitor. Di antaranya layar yang mana POCO M4 Pro merupakan seri M pertama yang menggunakan panel Super AMOLED. Ukuran layarnya sendiri 6,43 inci dengan resolusi Full HD+ (2.400 x 1.080 piksel).

Sementara, refresh rate-nya sampai 90 Hz yang lebih nyaman saat bermain gim. Refresh rate-nya ini bekerja secara otomatis dan akan turun ke 60 Hz saat Anda tidak menggunakannya untuk aktivitas tersebut. Kenyamanan bermain gim juga ditunjang dengan touch sampling rate 180 Hz. Untuk aktivitas hiburan seperti menonton konten resolusi tinggi, smartphone ini sudah mendapatkan sertifikasi Widevine L1 DRM.

Dari empat bulatan kecil di bawah lensa utama, hanya ada dua yang merupakan lensa kamera yaitu lensa ultralebar dan makro.

Mengenai tingkat kecerahannya yang dimilikinya, layar ini masih nyaman digunakan di luar ruangan saat kondisi matahari terik. Auto brightness-nya mampu bekerja sesuai kondisi ruangan, meski terkadang responsnya agak telat.

Dari sisi desain, bagian belakang jadi pembeda dengan seri POCO lainnya. Yang paling mencolok adalah bingkai pada kamera yang di dalamnya terdapat satu bulatan lensa besar dan empat bulatan kecil. Namun, dari empat bulatan kecil tersebut, hanya ada dua lensa yang digunakan. Secara keseluruhan, kamera belakangnya ada tiga yang terdiri dari utama 64 MP, ultar lebar 8 MP, dan makro 2 MP. Kamera kedalaman kali ini absen.

Kamera tersebut dilengkapi dengan pilihan mode pada aplikasi kamera. Anda akan menjumpai mode Pro yang menyediakan pengaturan manual sehingga bisa lebih bebas bereksperimen. Fitur video seperti slow motion dan time-lapse juga turut hadir. Untuk kemampuan merekam video, POCO M4 Pro menyediakan pilihan resolusi sampai 1080p saja; sudah cukup untuk segmen yang dituju.

Selain spesifikasi mumpuni, POCO juga masih menyematkan fitur Game Turbo yang akan meningkatkan performa saat bermain gim melalui pilihan profil yang tersedia.

Bodi belakangnya terbuat dari material plastik dengan lapisan glossy, tetapi tidak mudah kotor oleh bercak jari. Menariknya, bodi tersebut juga sudah IP53 yang artinya tahan terhadap percikan air dan debu. Khusus bagian bingkai kamera menggunakan material yang lebih solid.

Untuk penempatan tombol fisik, power dan volume ada di sisi kanan. Tombol power-nya juga memiliki fungsi sebagai pemindai sidik jari. Sisi kiri terdapat slot kartu yang mendukung sampai dua kartu SIM dan satu kartu memori. Sementara, sisi bawah ada mikrofon, porta USB Type-C, dan speaker. Sisi atas ada jack audio 3,5 mm, mikrofon kedua, speaker kedua, dan infrared blaster. POCO M4 Pro ini memang memiliki speaker ganda sehingga keluaran suaranya jadi stereo dan lebih lantang.

Hal menarik lainnya adalah spesifikasi bertenaga dengan digunakannya SoC MediaTek Helio G96. SoC dengan CPU octa core ini ditandem dengan pilihan kombinasi memori 6 GB + 128 GB dan 8 GB +256 GB. Unit yang kami review menggunakan pilihan kombinasi kedua. Sebagai penunjang, POCO menggunakan media simpan internal UFS 2.2 yang lebih kencang dibanding UFS 2.1. Kapasitas penyimpanan yang besar tersebut mestinya sudah cukup, tetapi jika kurang tersedia slot micro-SD dengan dukungan kapasitas sampai 1 TB. Di atas kertas, jelas spesifikasi keduanya sudah mumpuni untuk menjalankan beragam aktivitas.

Berbekal tiga kamera belakang dan satu kamera depan, aplikasi menyediakan beragam mode yang cukup lengkap.

Meski sudah cukup bertenaga, POCO menyediakan fitur Game Turbo yang akan memberikan performa lebih lancar dan tanpa gangguan. Di sini juga tersedia pilihan profil seperti Balanced Mode atau Performance Mode.  Dari pengujian kami, pada Balanced Mode, smartphone sudah cukup nyaman digunakan untuk bermain gim. Bahkan kami juga tidak mendapati perbedaan yang signifikan antara dua profil tersebut. Jadi saran kami, cukup gunakan Balanced mode ketika bermain gim.

Saat dalam kondisi beban penuh atau ketika dalam kondisi performa tinggi dan digunakan dalam waktu lama, misalnya saat bermain gim; suhu otomatis meningkat. Untuk menjaga suhu agar tetap nyaman, POCO telah menyematkan teknologi liquid cool. Teknologi ini hadir dalam wujud pipa pendingin besar ditambah dengan sejumlah lapisan bahan peredam panas di bagian dalam. Teknologi ini cukup efektif meredam suhu; saat kami coba memainkan gim PUBG Mobile dalam waktu sekitar 30 menit, suhu terpantau sekitar 37° C saja.

Meski secara resmi POCO sudah “memisahkan” diri dari Xiaomi, tetapi smartphone ini tetap masih menggunakan sistem operasi yang dibalut dengan antarmuka MIUI. Beberapa aplikasi bawaannya pun masih menggunakan nama-nama seperti Mi Remote, Mi Home, Mi Browser, dan lainnya.

Mengenai Mi Remote, ini merupakan salah satu yang kami sukai karena smartphone Xiaomi dan POCO selalu menyematkan pemancar inframerah atau infrared blaster. Fitur ini berguna untuk menggantikan remote control untuk perangkat elektronik rumah tangga seperti TV, AC, dan radio.

Memiliki baterai 5.000 mAh, POCO melengkapinya dengan adaptor 33 watt serta fitur fast charging sehingga pengisian baterai bisa dilakukan dalam waktu 1 jam saja.

Tidak ketinggalan fitur memory extension hadir yang bisa memberikan tambahan kapasitas memori utama secara virtual sebesar 3 GB; saat digunakan total memori utama bisa seolah-olah menjadi 11 GB. Namun, fitur ini sudah langsung aktif dan hanya akan bekerja secara otomatis saat dibutuhkan.

Seperti sebelumnya, POCO masih banyak menyematkan bloatware. Beberapa bisa dihapus dan beberapa tidak. Agar tidak menggangu, Anda bisa mengatur notifikasi dari bloatware tersebut secara manual. Untungnya, tidak ada iklan-iklan yang kerap tampil di notifikasi.

Baterai dengan kapasitas 5.000 mAh sudah menjadi standar bagi smartphone kebanyakan saat ini. Begitu pula kapasitas yang dimiliki POCO M4 Pro. Anda bisa memanfaatkannya untuk penggunaan standar sampai satu hari penuh. Sementara, berdasarkan pengujian kami menggunakan PCMark for Android dengan skenario Work 3.0 Battery Life, baterai bisa bertahan sampai 15 jam 22 menit.

Seperti biasa kami juga coba memainkan gim PUBG Mobile selama 30 menit pada Balanced Mode. Hasilnya baterai berkurang sekitar 10%. Memang agak boros dibanding rata-rata pengujian kami yang biasanya hanya memakan energi sekitar 5% sampai 6%. Sementara dari pantauan kami, waktu pengisian baterainya juga gegas. Berbekal adaptor 33 watt serta dukungan teknologi fast charging, baterai bisa terisi dalam waktu 1 jam.

Contoh tangkapan kamera swafoto dan kamera belakang di dalam ruangan dan sore hari.

Kesimpulan

Datang dalam dua varian memori yaitu versi 6 GB + 128 GB dan 8 GB + 256 GB, POCO M4 Pro hadir sebagai smartphone dengan performa tinggi yang dibarengi dengan fitur menarik di kelas menengah. Sebut saja layar Super AMOLED pertama di seri M, kamera 64 MP, baterai besar dengan fast charging, serta tidak ketinggalan NFC yang sudah mulai banyak dibutuhkan. Pemancar inframerah juga jadi nilai tambah yang menarik karena menjadikan smartphone bisa berfungsi sebagai remote control untuk perangkat elektronik rumah tangga.

Plus: Performa kencang, hasil kamera belakang utama bagus, layar Super AMOLED, baterai tahan lama, dukung 33W fast charging, ada NFC, ada pemancar inframerah untuk remote control perangkat elektronik.

Minus: Masih banyak bloatware, layar belum HDR, perekaman video hanya sampai 1080p.

Hasil Uji

Spesifikasi