Berbagai contoh artificial intelligence telah diimplementasikan oleh sebuah perusahaan gula-gula berskala global di berbagai lini bisnisnya.
Sudah cukup banyak contoh artificial yang dikembangkan oleh Mars Inc., perusahaan yang dikenal sukses sebagai produsen beberapa merek permen, seperti M&M Milky Way dan Snickers ini.
Kepada Venture Beat, Shubham Mehrish, Global Vice President, Digital Strategy, Mars Inc. menuturkan bahwa transformasi digital dan pengembangan contoh artificial intelligence di perusahaan dimulai oleh mantan CEO Grant Reid. Saat itu Reid memfokuskan transformasi digital pada agile development, kemampuan perusahaan dalam hal kecepatan, dan skala.
Baca juga: Apa Itu Teknologi Artificial Intelligence?
Pengembangan contoh artificial intelligence (AI) ini akan terus menjadi prioritas penting bagi Mars Inc. di bawah kepemimpinan CEO yang baru, Poul Weihrauch. Saat ini, menurut Mehrish, pertanyaannya bukan lagi kapan AI diterapkan oleh Mars. “Pertanyaannya saat ini adalah adakah proses di Mars yang tidak menggunakan AI dan machine learning,” jelas Mehrish seperti dikutip dari laman web Venture Beat.
AI di Lini Produksi
Contoh artificial intelligence pun telah menjadi bagian penting dalam bisnis gula-gula Mars Inc. AI dan sensor dimanfaatkan perusahaan di lini produksi untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi, serta menurunkan biaya.
Dengan AI, Mars dapat mengaplikasikan preventive maintenance sehingga perusahaan dapat mengetahui mesin dan peralatan di lantai produksi yang berpotensi mengalami masalah. Bahkan menurut Shubham Mehrish, AI juga dimanfaatkan untuk menemukan cacat pada produk permen.
“Bayangkan sebuah M&M bergerak di ban berjalan di mana kita dapat melihat kelainan bentuk (permen) melalui image recognition dan menambah pekerja manusia yang melakukan QA untuk melihat dan memutuskan apakah (permen) M&M itu cukup baik untuk dikemas atau tidak,” ujar Mehrish.
Baca juga: Contoh Artificial Intelligence untuk Percepat Pertolongan Pertama
AI di Rantai Suplai Hulu
Contoh artificial intelligence juga dapat ditemui pada rantai suplai hulu (upstream supply chain), misalnya untuk prediksi kasus-kasus terkait jamur yang berdampak pada bahan mentah di India dan Afrika.
Mehrish menjelaskan, Mars Advanced Research Institute (MARI) dan National Institute for Computational Sciences, Universitas Tennessee baru-baru ini membuat Mars Advanced Research Virtual Environment Lab (MARVEL) untuk melakukan analisis data secara mutakhir dan memahami dengan lebih baik, sains di balik produk dan layanan Mars.
Para spesialis dari Universitas Cambridge dan Mars Digital Technologies memanfaatkan MARVEL untuk memprediksi kemungkinan adanya aflatoksin pada jagung dengan menganalisis misalnya, data tingkat kelembapan, suhu, dan curah hujan yang dapat mempengaruhi munculnya senyawa beracun yang dihasilkan oleh cendawan tertentu ini.
MARI juga baru-baru ini menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan AI bernama PIPA yang bertujuan mempercepat penemuan bahan nabati baru. Platform AI dari PIPA yang bernama LEAP mengombinasikan AI, grafik pengetahuan, dan bioinformatika untuk menemukan tautan antara makanan, senyawa, mikroba, dan status kesehatan.
Baca juga: Keren, Contoh Artificial Intelligence Ini Bisa Latih Wawancara Kerja
AI untuk Awasi Kesehatan Hewan
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa perusahaan di bidang consumer packaged goods (CPG) ini juga memiliki bisnis di bidang perawatan hewan peliharaan (pet care). Dan lini bisnis ini menjadi salah satu fokus Mars Inc. dalam mengembangkan contoh artificial intelligence.
Mars menafaatkan AI di bisnis makanan hewan peliharaan untuk melakukan prediksi terhadap harga komoditas, menelusuri inflasi, dan mengoptimalkan keputusan terkait harga, promosi, dan lain-lain.
Bulan Mei lalu, melalui anak perusahaannya Whistle, Mars meluncurkan perangkat pintar untuk melakukan perawatan preventif terhadap anjing peliharaan. Perangkat pintar yang ditenagai AI dan data ini digadang-gadang Mars memiliki kemampuan untuk menerjemahkan tiap gerakan anjing menjadi indeks kesehatan (wellness index) yang menyeluruh dan terpersonalisasi. Di antara gerakan yang dicatat oleh perangkat termasuk perilaku yang sehat, seperti makan, minum, menggaruk, menjilat, tidur, dan kegiatan kebugaran.
Perangkat ini memungkinkan si pemilik anjing melacak kesehatan hewan peliharaannya, termasuk mengkoneksikan perangkat yang didukung data dan AI ini ke dokter hewan.
Whistle sendiri sebelumnya merupakan startup pengembang smart collar (kerah pintar) yang diakuisisi oleh Mars pada 2016 dengan nilai mencapai US$117 juta.