Di tengah kuatnya dorongan untuk memanfaatkan data, kehadiran penyedia layanan cloud database tentu menjadi angin segar bagi pelaku bisnis modern. Salah satu penyedia layanan itu adalah Aiven yang fokus pada teknologi open source.
Digital akan menjadi hal utama di Asia Tenggara pada 2023, menurut prediksi IDC. Lima belas persen pendapatan satu dari tiga perusahaan akan datang dari produk dan layanan digital. Pada tahun 2020, angkanya adalah satu berbanding enam.
Masih berdasarkan Top ICT Predictions for 2022 and Beyond dari IDC, salah satu area utama yang akan diprioritaskan negara-negara di Asia Tenggara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital adalah menjadi organisasi yang didukung oleh data atau data-driven. Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi digital diperkirakan meningkat dua kali lipat menjadi US$146 miliar pada tahun 2025.
Oleh karena itu, menurut CTO & Co-founder, Aiven, Heikki Nousiainen, kemampuan untuk mengelola aliran data sangat penting untuk memastikan keberhasilan organisasi.
Heikki melihat tren pemanfaatan data oleh perusahaan pada inti bisnisnya dan dalam pengambilan keputusan. Menurutnya, organsasi atau perusahaan yang sukses saat ini memiliki kemampuan seperti memanfaatkan, melakukan verifikasi, menginterpretasikan data untuk mendukung setiap proses pengambilan keputusan.
“Perusahaan yang bisa melakukan siklus ini dengan lebih cepat akan bisa bertahan di ekosistem digital saat ini,” tandasnya. Mengapa harus lebih cepat? Heikki melihat adanya pergeseran paradigma pemanfaatan data oleh perusahaan. Kalau awalnya perusahaan memanfaatkan data secara tradisional untuk kebutuhan pelaporan dan analitik. Kini perusahaan ingin memanfaatkan data secara real time untuk mendorong keputusan bisnis dan membangun layanan baru yang inovatif dan interaktif.
Peningkatan pemanfaatan data ini juga tergambar pada tumbuhnya pasar database management system (DBMS) yang pada tahun 2021 pertumbuhannya mencapai 22,3%, menurut Gartner.
Kalau pada tahun 2017, Gartner memprediksi pengeluaran perusahaan untuk DBMS mencapai US$38,6 miliar. Maka saat ini, pengeluaran itu sudah mencapai US$80 miliar. Pertumbuhan itu disebut utamanya didorong oleh cloud database platform as a service (dbPaaS) yang pangsa pasarnya hampir 50% dari keseluruhan pasar DBMS.
Baca juga: Usung Aiven for Clickhouse, Aiven Rambah Pasar Cloud Data Warehouse
Open Source Dukung Business Agility
Aiven terbilang pemain baru di pasar layanan platform manajemen database di cloud. Namun unicorn dengan valuasi mencapai US$3 miliar ini sudah masuk dalam daftar Forbes Cloud 100 sebagai top private cloud.
Yang menarik adalah Aiven memilih spesialisasi teknologi open source. “Aiven didirikan pada 2016 dengan misi memberdayakan para developer dalam mengembangkan aplikasi berbasis infrastruktur open source serta berfokus pada membangun aplikasi-aplikasi penting yang memberikan perbedaan,” jelas Heikki Nousiainen kepada media, di Jakarta.