Mengapa open source? Menurut Heikki, teknologi open source menawarkan kemampuan yang akan mendukung business agility. “Kita bisa gunakan layanan kapan dengan cara apapun, juga memungkinkan bisnis tumbuh tanpa harus terikat pada lisensi atau mendengarkan orang lain mengatakan apa yang bisa dan yang tidak bisa kita lakukan,” tandasnya.
Ketika misalnya ada bug pada software, pengguna open source memiliki kesempatan untuk membetulkannya dan tanpa harus tergantung pada pihak lain. “Dan kalau kita melihat sejarah Linux, Postgre, dan sekarang Clickhouse, open source melahirkan solusi-solusi yang hebat,” Heikki menambahkan.
Di sisi bisnis, teknologi open source disebut Heikkei memberikan skalabilitas dan biaya yang terprediksi. “Misalnya kami gunakan Apache Kafka dalam sentral operasi Aiven, dan saat tumbuh, kami harus beralih dari satu klaster ke beberapa klaster terpisah untuk menangani beban kerja. Dan dengan open source kami menjamin kami dapat melakuan itu dengan biaya terprediksi,” ia menegaskan.
Ada banyak hal pada open source yang menjadi real value bagi user, menurutnya. “Itulah mengapa kami sangat fokus pada open source karena open source adalah pilihan teknologi terbaik untuk masa depan,” ucap Heikki.
Kurangi Biaya, Ringankan Beban DBA
Memandang Indonesia sebagai pasar yang signifikan dan sangat penting, Aiven telah memiliki beberapa pelanggan di Indonesia, di antaranya adalah Swift Solutions dan Vidio.
Bergerak di bidang logistik, Swift Solutions memanfaatkan layanan managed service dari Aiven untuk mengatasi tantangan kekurangan SDM dan kecepatan memenuhi permintaan pelanggan. TCO lebih rendah, peningkatan keandalan dan stabilitas menjadi manfaat yang diraih Swift Solutions dari Aiven.
Sementara itu, penyedia layanan video streaming, Vidio memanfaatkan layanan Aiven untuk mengembangkan database dalam rangka mengakomodasi volume pengguna yang fluktuatif. “Hasilnya, customer experience dan tingkat kenyamanan pengguna terus meningkat,” jelas Heikki.
Mengutip studi IDC, Heikki memaparkan beberapa manfaat yang diraih pelanggan dari layanan open source data management, seperti penghematan biaya 37 persen lebih rendah untuk biaya operasional selama tiga tahun.
“Pelanggan kami juga melaporkan time to deployment yang empat kali lebih cepat dengan DBaaS versus opsi self-hosted. Pelanggan juga merasakan peningkatan produktivitas 13 persen saat menggunakan DbaaS, beban database administrator berkurang sampaii dua kali lipat sehingga para administrator bisa fokus pada application logic ketimbang sekadar menjalankan infrastruktur,” pungkasnya.