"Kami memungkinkan orang banyak menciptakan salinan digital dari rumah dan apartemen mereka yang sebenarnya, sehingga kami juga memungkinkan siapa saja untuk membangun dan berbagi metaverse pribadinya,”ucapnya.
Dengan teknologi augmented reality, pengguna aplikasi Bubbles bahkan dapat berjalan-jalan di kembaran digital dari rumah/ruangan miliknya dengan menggunakan ponsel.
Baca juga: Nih, Deretan Inovasi L'Oréal Beauty Tech, Ada Contoh Artificial Intelligence
Contoh artificial intelligence lainnya di bidang desain interior datang dari Fülhaus. Perusahaan furnishing asal Montreal, Kanada ini mengembangkan model AI yang dinamai Ludwig untuk memudahkan proses mencari dan sourcing mebel dan dekor.
Aplikasi ini dapat menganalisis gambar sebuah ruangan dan kemudian menyajikan paket mebel yang cocok dengan ruangan tersebut. Algoritme Ludwig dapat merekomendasikan kombinasi mebel yang berasal dari 300 perusahaan pemasok mebel. Ludwig juga dapat mengambil inspirasi dari berbagai jenis gambar, mulai dari tata letak ruang kantor hingga foto seekor flamingo. Aplikasi ini akan memberikan saran paket mebel yang sesuai dengan estetik foto.
Selain aplikasi-aplikasi khusus untuk desain, kita juga dapat memanfaatkan image generator berbasis artificial intelligence, seperti DALL-E, Midjourney, Stable Diffusion, Crayon, dan TikTok. Dalam kaitannya dengan interior desain, model-model AI semacam ini bisa dimanfaatkan ketika kita ingin mendesain tapi tidak punya ide. Untuk menghasilkan gambar, pengguna cukup memasukkan teks yang mendeksripsikan gambar ruangan/rumah yang kita inginkan.
Ada pula tool desain berbasis AI, seperti interior.ai yang menyediakan preset desain interior yang siap pakai. Tool ini juga bisa membuatkan desain berdasarkan foto ruangan yang kita unggah. Kita bisa atur mode dan gaya ruangan sesuai keinginan kita.