Find Us On Social Media :

Contoh Artificial Intelligence untuk Pengendalian Banjir di Jakarta

By Liana Threestayanti, Kamis, 20 Oktober 2022 | 21:42 WIB

Banjir merupakan masalah klasik yang tak kunjung terpecahkan di Jakarta. Berbagai upaya mitigasi telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi masalah banjir. Yang menarik, ternyata ada contoh artificial intelligence yang sudah diaplikasikan di sini. (Foto hanya ilustrasi)

Sistem pengendalian banjir berbasis AI ini mengumpulkan data dari 178 alat sensor IoT yang terpasang di rumah pompa wilayah Jakarta. Sensor ini bertugas mengukur curah hujan, getaran, suhu, tinggi muka air, dan arus air. Sensor ini terintegrasi dengan teknologi AI yang memroses dan menganalisis data. 

Selain untuk mitigasi sebelum banjir, saat banjir, sistem ini juga akan mengatur operasi pintu air dan pompa secara otomatis sesuai dengan kondisi real time.

Ada beberapa manfaat penting dari sistem ini bagi aparatur Pemprov DKI Jakarta. Pertama, sistem ini memungkinkan Pemprov DKI Jakarta melakukan pemantauan, pengawasan, dan pengendalian banjir secara otomatis. Disebutkan di situs web Jakarta Smart City bahwa kehadiran sistem ini akan memudahkan aparatur dalam mengambil keputusan untuk memitigasi banjir, sesuai potensi banjir yang ada. 

Sistem ini juga akan memudahkan pengambilan keputusan terkait manajemen aset di aliran sungai dan menentukan langkah strategis penanganan banjir di tahap pra-kejadian, kejadian, serta pasca-kejadian.

Selain berperan penting untuk aparatur pemerintahan, sistem ini nantinya  juga dapat memudahkan akses informasi kepada masyarakat terkait potensi banjir di Jakarta

Kerennya lagi, inovasi sistem pengendalian banjir di Jakarta ini berhasil meraih juara 1 di ajang bergengsi tingkat dunia The 2022 WSIS Prizes untuk kategori ICT Applications: e-Science.  WSIS, atau World Summit on the Information Society adalah konferensi tingkat dunia tentang masyarakat informasi yang diselenggarakan oleh International Telecommunication Union (ITU), badan khusus PBB untuk teknologi komunikasi dan informasi. 

Sistem pengendalian banjir ini dikembangkan Pemprov DKI Jakarta secara kolaboratif dengan berbagai pihak, di antaranya Dinas Sumber Daya Air, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Jakarta Smart City, dan juga kolaborasi dengan PT. XL Axiata dan SAS Institute.