Find Us On Social Media :

B20 Investment Forum Mendorong 18 Perusahaan dari 11 Negara Tandatangani MoU Senilai Rp 75 Triliun

By Nana Triana, Selasa, 15 November 2022 | 13:34 WIB

B20 Investment Forum sukses digelar di Bali, Jumat (11/11/2022).

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sukses menggelar acara B20 Investment Forum di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) I, Bali, pada Jumat (11/11/2022).

Sebagai informasi, B20 Investment Forum merupakan salah satu rangkaian dari side event B20 Summit. Adapun fokus utama dari forum tersebut adalah mendorong pemulihan ekonomi global pasca pandemi Covid-19.

B20 Investment Forum memastikan agar G20 Indonesia dapat berdampak pada peningkatan investasi dalam negeri. Investasi tersebut diharapkan mampu mendorong proyek strategis yang sesuai dengan tema besar dan prioritas Presidensi G20 Indonesia, yaitu perbaikan arsitektur kesehatan global, akselerasi transisi energi hijau, dan transformasi digital.

Sebagai salah satu negara dengan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi serta angka usia produktif yang besar di Asia Tenggara, Indonesia yang menjadi tuan rumah B20 Investment Forum diharapkan dapat menjadi penghubung dengan para investor global untuk berinvestasi di dalam negeri, sebagai emerging developing countries, ke tataran global.

Ada tiga kegiatan utama dalam B20 Investment Forum, yakni Investment Forum, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), dan B2B Business Matchmaking Meeting.

Baca Juga: Fokus Bekerja, Inilah Cara Mengaktifkan ‘Focus Assist’ pada Windows 10

B2B Business Matchmaking Meeting menjadi salah satu agenda krusial dalam B20 Investment Forum untuk mengakselerasi peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi, terutama pada enam klaster usaha penting.

Klaster usaha pertama adalah sektor digitalisasi and startup, finansial dan asuransi, infrastruktur dan konstruksi, serta transportasi dan logistik. Kemudian, klaster usaha kedua adalah sektor manufaktur dan industri 4.0, sustainable energy, serta tekstil dan fesyen. Klaster usaha ketiga adalah sektor agrikultur dan ekonomi biru.

Klaster usaha keempat adalah industri pertambangan dan industri berat. Lalu, klaster usaha kelima adalah sektor furnitur dan rumah tangga serta pariwisata dan perhotelan. Terakhir, klaster usaha di sektor kesehatan (healthcare).

B20 Investment Forum juga menjadi platform dialog publik antara kementerian, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lain dalam membahas prioritas investasi yang diperlukan untuk mendorong perkembangan dan percepatan pembangunan, serta pemulihan ekonomi global.

Baca Juga: SAP Ungkap Kunci Sukses Bangun Value dan Strategi Keberlanjutan

Minat investor dari berbagai negara yang tinggi untuk berinvestasi di Indonesia tak lepas dari langkah strategis penyelarasan agenda prioritas B20 yang ditindaklanjuti Kadin Indonesia. Langkah tersebut dilakukan dengan mengundang investor yang tidak hanya berasal dari negara partisipan forum G20, tetapi juga negara lain, seperti Singapura dan Arab Saudi.

Kadin Indonesia melalui B20 Investment Forum telah berhasil menjajaki peluang investasi dengan 18 perusahaan dari 11 negara dengan penandatanganan MoU senilai Rp 75 triliun.

Peluang investasi yang telah dijajaki oleh KADIN Indonesia dilakukan dalam rangkaian roadshow B20 ke berbagai negara sepanjang 2022, antara lain ke Amerika Serikat, Kanada, Belgia, Jerman, Belanda, Cina, Singapura, Turki, Korea, Jepang, Australia, India, serta Perancis.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan banyaknya negara yang berinvestasi di Indonesia tak lepas dari peran pemerintah dibantu oleh sektor swasta untuk terus melakukan reformasi birokrasi dan struktural demi kemudahan berinvestasi bagi para pemilik modal.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Arsjad Rasjid dalam acara B20 Investment Forum.

"Saat ini, yang menjadi perhatian dari pelaku usaha dan investor adalah regulasi yang memberikan kemudahan. Melalui Undang-undang (UU) Cipta Kerja, pemerintah mendorong investor untuk berinvestasi pada sektor-sektor yang menunjang transisi energi dan menurunkan emisi karbon serta regulasi yang bisa menjamin insentif serta kemudahan bagi industri," jelas Arsjad dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).

Arsjad juga menuturkan bahwa Kadin Indonesia terus mendorong investasi melalui seluruh rangkaian gelaran B20 untuk memperkuat Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depannya.

Selain itu, ia menilai investasi di Indonesia harus terus ditingkatkan untuk membangun dan menguatkan pasar domestik di tengah ancaman resesi maupun krisis global yang diprediksi akan memanas pada tahun depan.

Mendorong investasi berkelanjutan

Chairperson of B20 Shinta W Kamdani juga menyampaikan bahwa B20 Indonesia telah memastikan bahwa pelaksanaan B20 memberikan dampak bagi peningkatan investasi Indonesia, tidak hanya menghasilkan rekomendasi kebijakan serta legacy.

Dia meyakini nilai investasi yang nilainya mencapai lebih dari Rp 75 triliun dan ditandatangani dalam B20 Investment Forum diyakini akan berlanjut melalui kesepakatan-kesepakatan investasi lainnya yang bisa bermanfaat untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia melalui kerja sama dengan sektor bisnis global.

Chairperson of B20 Shinta W Kamdani saat berpidato di B20 Investment Forum.

"Investasi besar ini bisa masuk atas dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM yang membantu mengelola peluang investasi menjadi investasi yang riil. Kementerian Investasi bersama dengan Kadin Indonesia juga terus meyakinkan investor untuk melihat peluang investasi di daerah yang menggandeng perusahaan daerah serta UMKM sebagai komitmen dari B20 Indonesia yang mendorong pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," jelas Shinta.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, yang juga turut hadir dalam pembukaan acara B20 Investment Forum, mengatakan bahwa Indonesia berhasil mencapai target Investasi pada tahun 2021 di tengah tingginya kasus Covid-19.

Kepemimpinan Presiden Jokowi yang didukung oleh dunia usaha, lanjut dia, mampu menyeimbangkan antara pemulihan ekonomi dan pemulihan kesehatan di tengah situasi pandemi.

"Di era Presiden Jokowi, FDI atau investasi asing tumbuh terbesar sepanjang masa sesudah reformasi. Investor tidak perlu ragu dengan Indonesia, karena reformasi struktural kami mampu membuat ekonomi kami tetap tumbuh, inflasi tetap terkendali dan juga proses pengurusan izin berusaha hanya melalui satu pintu serta adanya beragam insentif. Pembangunan infrastruktur juga dibangun merata untuk mendorong pemerataan investasi agar tak lagi bertumpu di Pulau Jawa," jelas Bahlil.

Bahlil juga mengatakan, pemerintah selalu menggandeng dan berkolaborasi dengan swasta melalui Kadin Indonesia untuk memajukan perekonomian nasional, baik dengan cara mengundang investor asing maupun dalam negeri.

Khusus untuk investor asing, pemerintah bahkan hanya memberikan syarat agar mengikuti aturan yang berlaku, membawa teknologi terbarukan, dan menggandeng pengusaha daerah serta UMKM sebagai mitra.

Baca Juga: Ini Alasan Tiap Profesi Butuh Solusi Penyimpanan Data yang Berbeda

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang hadir untuk memberikan sambutan khusus dalam acara ini mengatakan perekonomian Indonesia sedang tumbuh pesat dibandingkan negara-negara lain pascapandemi.

Sebagai negara besar, Luhut menjelaskan, Indonesia memiliki banyak potensi ekonomi yang tidak dimiliki negara lain dan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor dari berbagai negara.

"Pemerintah terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari angka 5 persen hingga 6,5 persen, mengurangi dampak perubahan iklim melalui dekarbonisasi, dan juga mengadopsi teknologi serta energi baru terbarukan. Melalui stabilitas politik dan makroekonomi yang terjaga, Indonesia terus dan mampu menjadi negara yang menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan," ujar Luhut.

Luhut  menegaskan bahwa pemerintah selalu memperhitungkan dampak bagi generasi yang akan datang sebelum menentukan kebijakan. Dia pun mengajak para investor untuk mendukung langkah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan mengimplementasikan teknologi baru yang ramah lingkungan.

B20 Investment Forum juga menjadi forum yang menghubungkan komunitas bisnis negara-negara anggota G20 melalui diskusi terkait proyek investasi potensial di Indonesia.

Selain itu, B20 Investment Summit secara langsung mempertemukan investor dengan local partner dalam agenda business matching serta akan melakukan kunjungan ke daerah-daerah di Indonesia dan proyek strategis nasional yang akan diminati investor.