● Pertumbuhan ekosistem mitra Zoom yang berkelanjutan di Asia Pasifik: Sejak peluncuran Zoom Up Partner Programme pada Maret 2022, Zoom telah memiliki lebih dari 800 mitra di seluruh Asia Pasifik (kecuali Jepang) melalui program ini. Paramitra ini, yang fokus dalam membantu pelanggan memenuhi kebutuhan komunikasi dan kolaborasi mereka, menghasilkan kontribusi pendapatan 35% bagi keseluruhan bisnis Zoom di Asia Pasifik. Pada FY23Q3, Zoom telah menggandeng DMOA sebagai distributor barunya di Korea Selatan, menambahkan anggota baru ke dalam ekosistem mitra Zoom di Asia Pasifik, yang juga meliputi Dicker Data di Australia,Tradewinds di Selandia Baru, rhipe di Asia, dan Savex Technologies di India. Kekuatan ekosistem mitra Zoom telah berkontribusi pada kesuksesan besar ZoomPhone, yang mencapai empat juta seats secara global hanya dalam 3,5 tahun.
● Membangun platform yang dapat dipercaya oleh pengguna di Asia Pasifik: Seiring dengan kepercayaan yang menjadi kunci bisnis di masa depan, Zoom pun mempercepat upaya untuk menjaga keamanan dan privasi platformnya di garisdepan, dan membangun platform yang dapat dipercaya oleh pengguna. Di antara pembaruan-pembaruan yang diumumkan pada Zoomtopia APAC 2022, layanan keamanan terbaru Zoom (dalam tahap BETA) meliputi fitur enkripsi end-to-end sebagai bagian dari Zoom Mail Service (juga dalam tahap BETA), enkripsi lanjutan untuk pesan suara Zoom Phone, serta peluncuran pembaruan otomatis Zoom client untuk pengguna di tingkat perusahaan (untuk membantu pengguna memanfaatkan fitur terbaru Zoom dan pembaruan keamanan). Menandai tonggak sejarah terbarunya, Zoom juga baru saja menyelesaikan penilaian Information Security Registered Assessor Program (IRAP) Australia, yang menunjukkan bahwa produk Zoom dinilai berada pada posisi yang baik berdasarkan standar keamanan Australia untuk memberikan layanan komunikasi bagi sektor publik Australia. Inovasi-inovasi tersebut muncul di tengah pergulatan para pimpinan bisnis di Asia Pasifik antara dua kenyataan utama: ketidak pastian ekonomi yang memberi tekanan padapengelolaan biaya di tengah lanskap bisnis yang terdisrupsi, dan keharusan untuk mengatasi kekurangan talenta di samping permintaan yang terus berlanjut akan lingkungan kerja yang kolaboratif dan inklusif.
Namun demikian, banyak organisasi yang masih mengadopsi banyak perangkat untuk fungsi-fungsi yang berbeda, baik untuk rapat, percakapan, maupun telepon, sehingga mempersulit karyawan dan pelanggan untuk menavigasi sistem-sistem yang berbeda ini.
“Pergeseran menuju gaya kerja hybrid menuntut inovasi yang cepat di tengah lingkunganbisnis yang penuh tantangan ini,” kata Kapur.
“Gaya kerja hybrid akan tetap berlangsung, sehingga tim kerja perlu dilengkapi dengan platform komunikasi fleksibel yang mendukung mereka untuk bekerja secara produktif dan kolaboratif dari mana saja. Pada akhirnya,inovasi dan pembaruan berkelanjutan platform kami bertujuan untuk mencapai satu hal:membantu perusahaan-perusahaan memberikan pengalaman kerja yang aman dan lancar bagi karyawan dan pelanggan mereka.