Transformasi digital terus bergulir pesat di tanah air. Huawei, sebagai penyedia teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka, terus mendorong inovasi teknologi digital generasi terbaru untuk memacu efisiensi dan menciptakan aneka terobosan yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkesinambungan dan rendah karbon.
TIK memiliki peran penting sebagai enabler digitalisasi yang hijau dan rendah karbon. Hal itu disampaikan oleh Steven Wang, CEO of Huawei Indonesia Carrier Network Business Group, dalam paparannya di acara Huawei ICT Outlook 2023 yang mengusung tema, Forging Ahead Indonesian Digital Transformation in 2023.
Oleh karena itu, menurut Steven Wang, Huawei akan terus mendorong implementasi strategi ‘more bits, less watts’ untuk mendorong TIK yang hijau. Strategi berfokus pada peningkatan efisiensi energi, yang sangat dibutuhkan di industri TIK, melalui 3 lapis solusi arsitektur: site, jaringan, dan operasi yang hijau.
"Di Indonesia, Huawei akan terus mendorong industri TIK untuk memperbaiki efisiensi jaringan dan memaksimalkan energi terbarukan dalam rangka mengurangi emisi,” tegasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan Perjanjian Paris, International Telecommunications Union (ITU) mengharuskan industri TIK mengurangi emisi gas (GHG) hingga 45 persen antara tahun 2020 hingga 2030.
Di lain sisi, inovasi di teknologi digital memainkan peran penting untuk menggarap berbagai peluang yang bermanfaat bagi ekosistem digital. Salah satu teknologi yang memungkinkan itu adalah cloud computing.
Jason Zhang, CEO of Huawei Cloud Indonesia mengatakan, sejak 2017, Huawei Cloud telah berkembang dengan sangat pesat di seluruh dunks, digerakkan oleh dua mesin yaitu bisnis dan teknologi.
“Baru-baru ini, kami meluncurkan inisiatif Go Cloud, Go Global yang akan berfokus pada Everything as a Service [XaaS] dan perluasan jejak Huawei dalam rangka membangun ‘1 jejaring global’ yang memungkinkan layanan dapat diakses dalam 50 seperseribu detik secara global," jelas Jason Zhang.
Di Indonesia, Huawei baru saja menghadirkan 3 Region baru. Jason menjelaskan, kehadiran fasilitas terbaru Huawei Cloud ini ditujukan untuk memberikan pengalaman artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan lokal terbaik dan layanan B2B lokal yang unggul melalui layanan komputasi awan yang bisa diandalkan, bisa dipercaya dan berkesinambungan.
Sementara, Miao Jun, Account Director Enterprise Business Group, Huawei Indonesia, menyoroti secara khusus salah satu sektor yang bisa menjadi game changer bagi ekonomi digital, yaitu industri transportasi. Efisiensi dan inovasi di sektor transportasi tentunya menjadi penting bagi Indonesia. Perlu diketahui bahwa Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang memiliki jumlah bandara terbanyak, yaitu 673, dan 3227 pelabuhan.
“Masa depan industri transportasi adalah menjadi semakin digital, diperkuat dengan kecerdasan buatan dan cerdas. Dalam hal ini, Huawei memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai lanskap industri transportasi global secara komprehensif, termasuk dengan berbagai pilot project penerapan di bandara Shenzhen dan pelabuhan Tianjin, Tiongkok,” ujar Miao Jun.
Jaringan tentu menjadi sangat penting dalam menopang dan mendorong digitalisasi. Adalah penting untuk memastikan jaringan beroperasi setiap waktu di segala situasi.