Lebih dari itu, layanan monitoring berbasis cloud sedang meningkat. Layanan ini dapat diaplikasikan untuk memonitor komponen berbasis cloud seperti website, layanan cloud dan aplikasi berbasis cloud.
Pada aspek monitoring on-premise, solusi monitoring dari cloud mungkin saja dapat menghadapi beberapa masalah karena mereka bergantung dengan koneksi internet yang super cepat dan andal agar dapat untuk menghindari kesalahan hasil monitoring akibat keterlambatan transmisi data.
Hal ini penting untuk dicatat, dan perusahaan juga memerlukan kecocokan perpaduan alat monitoring lokal dan berbasis cloud.
4. Fokus baru untuk meningkatkan keamanan di lingkungan IoT (Internet of Things)
Banyak bisnis dari beragam industri di seluruh dunia mulai menguatkan inisiatif dan strategi keamanan siber mereka dikarenakan meningkatnya angka kebocoran data, serangan ransomware dan serangan siber lainnya.
Hal ini membuktikan bahwa keamanan pada Internet of Things (IoT) menjadi salah satu celah yang perlu diperhatikan.
Peningkatan adopsi dan kapabilitas dari teknologi IoT telah meroket dalam beberapa tahun terakhir.
Pengeluaran IoT di Asia Pasifik diprediksikan akan mencapai 437 triliun dolar AS (setara lebih dari Rp 6,835 triliun) pada tahun 2025.
Segala alat yang terhubung dengan internet menjadi rentan dengan serangan siber.
Terlepas dengan adanya bawaan keamanan pada teknologi IoT yang sangat minim, dan sulitnya manajemen patch dikarenakan pembawaan fisiknya, keterkaitan perangkat ini, serta kompleksitas lingkungan menimbulkan ancaman keamanan untuk keseluruhan jaringan.
Monitoring merupakan bagian penting di setiap strategi keamanan, memastikan bahwa semua alat keamanan klasik seperti firewall, sistem deteksi maupun PAM (privileged access management) dapat bekerja dengan sempurna.
Namun demikian, monitoring memiliki tugas lain yang lebih penting, terutama di dunia IoT.
Solusi monitoring yang tepat dapat memastikan keamanan fisik dengan mengintegrasikan sistem kunci pintu, kamera keamanan, pendeteksi asap maupun sensor temperatur ke dalam monitoring terpusat.
Banyak perusahaan yang akan mempertimbangkan aspek ini ke depannya.
5. Arsitektur terdistribusi akan menjadi kenormalan baru
Dengan konsep bekerja hybrid, bekerja dari rumah ataupun dari mana saja menjadi hal yang umum, sehingga mendorong perusahaan untuk beralih dari infrastruktur data tersentralisasi ke penyimpanan data di cloud.
Dengan demikian, perusahaan mengalihkan jaringan menggunakan software as a service (SAAS) dan software-defined WAN (SDWAN). Dengan penggunaan arsitektur terdistribusi yang semakin meningkat, penting untuk memiliki strategi monitoring yang tepat yang dapat bekerja secara efektif.
Dengan begitu, akan terdapat permintaan yang tinggi untuk solusi yang menyediakan sistem monitoring terpadu untuk infrastruktur IT yang menyediakan keuntungan seperti jaringan yang memadai, troubleshooting, menyederhanakan transisi ke cloud dan mengurangi kebutuhan bandwidth.
Baca Juga: Apa Itu Solusi IT Monitoring? Dan Mengapa Penting Diadopsi Perusahaan?