Traveloka mempertegas komitmennya untuk berkontribusi dalam mendorong peningkatan literasi finansial dan digital masyarakat serta mewujudkan sektor pariwisata berkelanjutan melalui program pelatihan gratis bertajuk Travedu Fest.
Diikuti oleh 1.000 peserta yang terdiri dari pelajar, komunitas lokal, UMKM, pelaku Desa Wisata, dan pemangku kepentingan lainnya di industri pariwisata, khususnya bidang F&B, rekreasi, akomodasi, perjalanan, dan transportasi, program Travedu Fest digelar di tiga wilayah yaitu, Solo, Yogyakarta, dan Jakarta.
Pada pembukaan program Travedu Fest yang dilakukan di Kota Solo (12/11) Gibran Rakabuming, Walikota Surakarta, yang diwakili oleh Abednego Danu Setyawan, selaku Kepala Subbid Bisnis Inkubator Solo Technopark, menyampaikan “Festival literasi finansial dan digital menjadi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan SDM digital Kota Solo dalam mewujudkan masyarakat yang semakin mahir dalam menavigasikan diri di ruang digital dan semakin cakap dalam memanfaatkan kemajuan teknologi digital pada sektor pariwisata.”
Senada dengan Walikota Surakarta, Caesar Indra, Presiden Traveloka Grup, juga selaku Wakil Kepala Bidang II, Koordinator Pengembangan Inovasi Layanan Keuangan Digital dan Edukasi Literasi KADIN, menyebutkan bahwa “Aspek digital telah menjadi bagian yang penting bagi masyarakat Indonesia saat ini. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang pengelolaan finansial dan pemanfaatan teknologi digital menjadi kian penting.”
Ia pun berharap, program Travedu Fest dapat berkontribusi terhadap tingkat literasi finansial dan digital masyarakat Indonesia, dan memberikan manfaat secara umum kepada para pelajar, pelaku UMKM, dan komunitas lokal, serta khususnya terhadap para pelaku industri pariwisata.
Program Travedu Fest diadakan pada bulan November-Desember 2022 bekerja sama dengan Hasta Inc dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN). Dimulai di Kota Solo (12/11), lalu di Yogyakarta (3/12), dan ditutup di Jakarta (10/12).
Program ini memberikan pemahaman terhadap berbagai instrumen keuangan dan penggunaannya secara efektif, manajemen keuangan, penganggaran dan investasi.
Selain itu, pelatihan ini juga memberikan pengetahuan terhadap kecakapan dalam pemanfaatan media digital dan internet untuk kebutuhan sehari-hari dan bisnis, terutama di industri pariwisata.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan adanya peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Hasil SNLIK tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan inklusi keuangan sebesar 85,10 persen.
Nilai ini meningkat dibanding hasil SNLIK 2019 yaitu indeks literasi keuangan 38,03 persen dan inklusi keuangan 76,19 persen.
Karenanya, perlu inisiatif dan kolaborasi baik dari sektor publik dan swasta untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar tingkat literasi dan inklusi keuangan dapat terus meningkat pada masa mendatang.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perekonomian global saat ini telah memasuki tahap revolusi industri keempat atau Industry 4.0 di mana teknologi memiliki peran yang sangat krusial.