Untuk itu, kami juga coba kembali melakukan metode pengujian yang sama dengan menambahkan heatsink maupun heat spreader pihak ketiga. Hasilnya memang jelas terlihat: performa lebih stabil dengan suhu yang jelas lebih adem. Pengujian tiga kali pada CrystalDiskMark 8.0.4 pun mendapatkan kecepatan baca dan tulis yang stabil. Jadi, Kingston NV2 tawarkan kinerja yang relatif kencang selama suhunya terjaga.
Kami juga mendapati bahwa kecepatan tulis akan menurun ketika kapasitas terpakai di atas 50%. SSD sempat kami isi sampai 1,1 TB yang artinya sudah melampaui 50% dan setelah kami periksa kembali melalui CrystalDiskMark, kecepatan tulis rata-rata hanya ada pada 900-an MB/s, sedangkan kecepatan baca masih stabil pada 3.500-an MB/s.
Secara spesifikasi, Kingston NV2 memiliki kecepatan baca sampai 3.500 MB/s dan kecepatan tulis sampai 2.800 MB/s. Klaim tersebut sesuai, bahkan terkadang lebih tinggi selama suhu tetap terjaga.
Kesimpulan
Kingston NV2 memiliki varian kapasitas dari yang paling kecil 250 GB sampai paling besar 2 TB. Kapasitas terbesar, 2 TB, yang kami uji lebih cocok digunakan sebagai media simpan kedua karena lebih cocok untuk memasang aplikasi, menyimpan dokumen, foto, video, dan lainnya. Namun jika Anda tetap ingin menggunakannya sebagai media simpna utama, kami sarankan untuk menambahkan pendingin seperti heatsink atau heat spreader agar performanya tetap stabil. Bidik segmen entry-level, harga Rp2.800.000 yang ditawarkannya pun cukup menarik.
Plus: Menggunakan PCI Express generasi lebih baru (Gen 4 x4), kapasitas besar, kecepatan sesuai spesifikasi selama suhu terjaga, TBW cukup besar, harga relatif terjangkau.
Minus: Tanpa heatsink/heat spreader membuatnya mudah panas sehingga performa turun, kecepatan tulis menurun saat kapasitas terpakai lebih dari 50%.