Find Us On Social Media :

Ini Lima Prediksi Palo Alto Networks tentang Keamanan Siber di 2023

By Liana Threestayanti, Senin, 19 Desember 2022 | 16:00 WIB

Digitalisasi kian marak, serangan siber pun semakin jamak. Palo Alto Networks membeberkan 5 prediksi keamanan siber di 2023.

Digitalisasi di berbagai sektor kehidupan kian marak, serangan siber pun semakin jamak. Palo Alto Networks membeberkan lima prediksi keamanan siber atau cyber security yang diperkirakan ramai di tahun 2023.

Digitalisasi yang terakselerasi oleh pandemi telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun secara profesional. “Hal tersebut pun berdampak pada cara perusahaan menyikapi masa pandemi dan sesudahnya,” jelas Adi Rusli, Country Manager, Palo Alto Networks di Indonesia.  

Salah satu contohnya adalah gaya kerja yang semakin fleksibel. Bekerja di mana saja, menurut Adi Rusli, adalah hal yang semakin lumrah saat ini. “Tapi kalau kita bicara dari aspek keamanan siber (dari perspektif perusahaan), di mana karyawan bisa menggunakan device pribadi untuk mengakses aplikasi dan data perusahaan, tentu hal ini akan menimbulkan satu exposure,” jelas Adi dalam kesempatan wawancara terbatas dengan sejumlah media beberapa waktu lalu. 

Karyawan pun mengharapkan pengalaman yang sama saat mereka mengakses data dari kantor atau dari tempat lain, tanpa dipusingkan dengan urusan terkait pengaturan keamanan akses dan sebagainya.

Hal ini sedikit banyak terungkap dalam ajang Cybersecurity Summit yang berlangsung beberapa waktu lalu di Yogyakarta dan dihadiri oleh peserta dari sektor publik maupun swasta.

“Pesan yang kami tangkap dari ajang ini adalah keinginan membuat lingkungan bekerja yang semakin aman, tidak ribet, dan dengan kenyamanan yang sama seperti ketika bekerja dari kantor,” ujarnya.

Di sisi lain, Adi Rusli juga menyoroti perhatian perusahaan yang terus meningkat terhadap keamanan siber saat ini. Menurutnya, keamanan siber telah menjadi agenda tetap dan prioritas dalam diskusi di jajaran manejemen puncak.  

Hal itu tercermin dalam studi Palo Alto Networks terhadap organisasi di Asia Tenggara. Palo Alto Networks menyebutkan bahwa sekitar 74% responden menyatakan bahwa para pemimpin organisasinya memiliki fokus yang bertambah terhadap cyber security, dan sebanyak 92% responden menyatakan bahwa cyber security kini menjadi suatu prioritas bagi para pemimpin bisnis organisasinya.

Dengan sejumlah tantangan baru dalam keamanan siber, perusahaan tidak lagi bisa mengandalkan teknologi-teknologi tradisional. “Akses data dari luar jaringan kantor sudah kita lakukan sebelumnya yaitu melalui VPN. Namun VPN tradisional tidak bisa lagi kita andalkan karena teknologi tersebut tidak melakukan inspeksi terus menerus terhadap user, apakah aktivitas dan perilaku user berubah atau tidak. Nah, kami melihat ada gap di sana,” ungkap Adi. 

Begitu pula ketika user mengakses ke cloud melalui broker. Ketika user mendapatkan akses, sistem tidak lagi memeriksa aktivitas user di dalam lingkungan cloud perusahaan. “Nah di situlah kami masuk lebih dalam, dengan mempertajam apa yang disebut Zero Trust Network Access (ZTNA) 2.0,” imbuhnya. 

Lima Prediksi, Dari 5G Sampai Metaverse

Selanjutnya, Steven Scheurmann, Regional VP, ASEAN, Palo Alto Networks memaparkan lima prediksi terkait keamanan siber di Asia Pasifik pada tahun 2023. Tren ini merupakan insight yang diperoleh Palo Alto Networks dari analisis dan observasi, melalui Unit 42, terhadap data telemetri dari 85 ribu pelanggannya di seluruh dunia dan 500 miliar event setiap harinya.