Find Us On Social Media :

Universitas Teknologi Queensland Kena Ransomware, Ini Pelakunya

By Rafki Fachrizal, Jumat, 6 Januari 2023 | 18:15 WIB

Queensland University of Technology Alami Serangan Ransomware.

Mahasiswa/i dan staf QUT pun diperingatkan untuk tetap waspada terhadap upaya komunikasi yang mencurigakan dan diberitahu untuk tidak mencoba berinteraksi dengan layanan QUT mana pun yang ditandai offline di halaman status.

Menurut kabar terbaru dari universitas, tidak ada bukti bahwa ada data yang telah dicuri karena insiden ransoware tersebut.

Siapa Pelakunya?

Dalam catatan ransomware yang dikirimkan ke pihak QUT, tertulis nama yang mengindikasikan pelaku dari insiden ransomware tersebut, yaitu ‘Royal Ransomware’.

Dan benar saja, setelah kejadian tersebut, Royal Ransomware telah mengaku bertanggung jawab atas serangan ransomware di QUT, sebagaimana dikutip dari BleepingComputer.

Sementara universitas mengatakan tidak ada bukti data yang dicuri, grup ransomware itu justru dikabarkan sudah mulai membocorkan data yang mereka curi dari universitas tersebut.

Dalam entri baru di situs tempat mereka biasa membocorkan data yang berhasil dicuri, Royal ransomware membocorkan file SDM, komunikasi email dan surat, kartu dan dokumen ID, serta dokumen keuangan dan administrasi.

Semua data yang ditampilkan mereka itu klaim mewakili 10% dari data yang dicuri selama serangan berlangsung.

Terkait dengan Royal Ransomware, operasi grup ransomware ini dimulai pada September 2022 sebagai spin-off dari grup ransomware Conti yang populer, yang ditutup pada Mei 2022.

Operasi mereka pertama kali diluncurkan sebagai Zeon Ransomware, yang kemudian berganti nama menjadi 'Royal Group'  pada bulan September 2022.

Grup ransomware tersebut dengan cepat menarik perhatian para peneliti dan pemerintah setelah meluncurkan beberapa serangan terhadap organisasi kesehatan.

Pada Desember 2022, kelompok Royal Ransomware juga telah dikabarkan melakukan serangan ransomware terhadap penyedia telekomunikasi Intrado.

Dalam insiden itu, Royal Ransomware menuntut pembayaran uang tebusan awal sebesar $60.000.000.

Baca Juga: Salah Sasaran, Pembuat Ransomware LockBit Minta Maaf Kepada Korban

Baca Juga: Trend Cyber Security 2023: Ancaman Artificial Intelligence Kian Nyata