Find Us On Social Media :

Punya Prospek Cerah, Oracle Ungkap Enam Prediksi Cloud Tahun Ini

By Adam Rizal, Jumat, 27 Januari 2023 | 15:30 WIB

Oracle Cloud

Momentum bagi teknologi cloud bukanlah hal baru karena yang berbeda sekarang adalah banyak perusahaan menyadari bahwa tidak ada satu pun penyedia cloud yang "pasti" di masa mendatang.

Sebaliknya, mereka selalu menginginkan tipe layanan cloud terbaik untuk setiap beban kerja utama mereka.

Jika penyedia layanan Cloud A terbaik untuk aplikasi produktivitas desktop dan penyedia layanan, Cloud B unggul dalam basis data berbasis server, maka A dan B akan menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing.

Memasuki tahun 2023, sebagian besar perusahaan tidak hanya ingin memilih public cloud, tetapi mereka juga ingin mendapatkan berbagai pilihan layanan yang pada akhirnya mereka dapat mengatur penerapan berbagai beban kerja di infrastruktur cloud mereka sendiri.,

Diperkirakan, pasar komputasi cloud yang sudah sangat besar masih akan terus berkembang. Pada April 2022, Gartner® memperkirakan bahwa total pengeluaran untuk layanan public cloud di seluruh dunia akan tumbuh 20,4% tahun ini menjadi $494,7 miliar, naik dari $410,9 miliar pada tahun 2021. Tahun ini, diperkirakan akan mencapai hampir $600 miliar.

Di Indonesia, teknologi cloud computing kini telah menjadi bagian penting dari proses bisnis pada sebuah perusahaan.

Survei yang dilakukan IDC menemukan bahwa sebanyak 81 persen organisasi di Indonesia diprediksi akan menggunakan teknologi cloud dalam 12 bulan ke depan. Angka tersebut menunjukkan peningkatan penggunaan layanan cloud yang lebih tinggi dari rata-rata secara regional.

Melihat pentingnya cloud saat ini, Oracle telah memberi peringkat enam prediksi TI teratas:

1. Multi-cloud adalah sebuah realita baru

Perusahaan akan mengadopsi public cloud terbaik untuk setiap beban kerja utama mereka, dan penerapannya akan terus tumbuh di masa mendatang.

Bahkan industri yang selalu ingin menghindari resiko seperti layanan keuangan akan menggunakan lebih dari satu layanan cloud.

Selain itu, regulator juga mendukung inisiatif tersebut. Misalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), merekomendasikan lembaga keuangan untuk menempatkan data yang berkatikan dengan aktivitas publik dan bersifat rahasia dalam sistem manajemen cloud sehingga lebih efisien dan aman.

Secara virtual, hampir seluruh lembaga keuangan besar sekarang menggunakan lebih dari satu platform cloud dalam hal aplikasi dan infrastruktur dan kebutuhan akan layanan multiple cloud ini akan terus tumbuh.