Find Us On Social Media :

Perbandingan Chatbot AI ChatGPT vs Google Bard, Lebih Canggih Mana?

By Adam Rizal, Jumat, 10 Februari 2023 | 11:30 WIB

Perbandingan Bard AI vs ChatGPT

Dalam sekejap, OpenAI sukses mengubah peta persaingan mesin pencari berkat chatbot artificial intelligence (AI) ChatGPT. ChatGPT mampu memberikan pengalaman yang lebih menarik daripada mesin pencari Google.

Bahkan, banyak pihak memprediksi ChatGPT akan menggantikan mesin pencari Google dalam dua tahun lagi. Tentunya, pernyataan itu menjadi tamparan keras buat Google sebagai penguasa mesin pencari di dunia.

Sontak, Google pun memperkenalkan chatbot canggih berbasis AI yang mirip dengan ChatGPT yaitu Google Bard. ChatGPT dan Google Bard menawarkan pengalaman yang serupa dengan pengembangan teknologi yang berbeda.

Berikut, perbandingan ChatGPT vs Google Bard:

ChatGPT

ChatGPT milik OpenAI

OpenAI memperkenalkan chatbot canggih ChatGPT pada November 2022. ChatGPT adalah chatbot berbasis teknologi AI (artificial intelligence) yang dapat melakukan interaksi percakapan dengan penggunanya secara canggih.

Maksud canggih di sini, chatbot tersebut dapat memberikan jawaban yang luwes ketika pengguna mengirimkan pertanyaan atau perintah untuk membuat sesuatu dalam bentuk teks.

ChatGPT adalah model bahasa transformer deep learning yang dikembangkan oleh OpenAI. Model ini dilatih dengan menggunakan banyak teks dan mempelajari cara menjawab pertanyaan dan menghasilkan teks baru. Saat digunakan, ChatGPT menggunakan informasi yang ada dalam model dan memproses input teks untuk memberikan jawaban yang terbaik.

Model ini bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti membantu menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi, atau menghasilkan (generate) teks yang terkait dengan topik tertentu.

ChatGPT menggunakan model bahasa Generative Pretrained Transformer 3 atau GPT-3. GPT-3 mampu menghasilkan teks seperti pada umumnya manusia berkomunikasi, mulai menerjemahkan bahasa, pemodelan bahasa dan menghasilkan teks untuk aplikasi seperti chatbots.

"Ini adalah salah satu model AI pemrosesan bahasa terbesar dan terkuat hingga saat ini dengan 175 miliar parameter," kata OpenAI.

Selain membuat puisi, ChatGPT juga bisa juga bisa melakukan hal lain berbasis teks, seperti menjelaskan cara kerja dari sebuah benda, mendeskripsikan sesuatu, membuat rencana perjalanan, menulis esai, dan banyak hal lainnya.

Selain bahasa Inggris, ChatGPT juga telah mendukung bahasa Indonesia. Jadi, pengguna di Indonesia bisa mengajukan pertanyaan atau perintah dalam bahasa Indonesia yang kemudian akan mendapat jawaban dalam bahasa yang sama

Google Bard

Google Bard

Google Bard menggunakan Language Model for Dialogue Applications (LaMDA) yang merupakan kecerdasan buatan berbasis bahasa dan percakapan atau sejenis chatbot. Sistem chatbot itu menggunakan model bahasa Google dan triliunan kata yang berasal dari internet.

LaMDA hanya membutuhkan lebih sedikit daya komputasi untuk memberikan jawaban dan mampu menskalakan Bard AI ke titik di mana dapat menjawab pertanyaan dari jutaan pengguna. Bard memiliki keunggulan dalam hal jangkauan, akses informasi dan jenis media yang ditawarkannya.

Pada tahap awal, Google akan menggunakan model ringan (light model) LaMDA yang membutuhkan daya komputasi yang jauh lebih sedikit, memungkinkan Google untuk menjangkau lebih banyak pengguna, sehingga mendapatkan lebih banyak feedback dari pengguna.

Dalam pengembangannya, Google pun akan menggabungkan feedback eksternal dengan pengujian internal untuk memastikan respons Bard memenuhi standar kualitas, keamanan, dan landasan yang tinggi dalam informasi dunia nyata.

“Anda akan melihat fitur AI Bard di kolom Search yang akan menyaring informasi dan memberikan berbagai perspektif ke dalam format yang mudah dicerna, sehingga Anda dapat dengan cepat memahami gambaran besarnya," kata CEO Google Sundar Pichai.

Bing ChatGPT

Ilustrasi Microsoft Bing

Microsoft berencana mengintegrasikan jawaban dari ChatGPT ke dalam hasil pencarian search engine mereka, Bing. Jadi ketika pengguna melakukan pencarian di Bing, akan muncul jawaban dari ChatGPT berdasarkan pencarian tersebut.

Formatnya kurang lebih seperti fitur featured snippet yang ada di Google Search. Cuma bedanya, jawaban dari ChatGPT ini akan lebih komprehensif dibanding snippet Google Search yang cuma berisi ringkasan.

Rencana Microsoft ini tentu saja semakin mengancam dominasi Google Search. ChatGPT terbukti dapat menyediakan informasi yang lebih terstruktur dan mendalam jika dibandingkan deretan link yang disediakan Google Search. Jika kemampuan ChatGPT itu tersedia di Bing, semakin besar alasan bagi pengguna untuk menggunakan Bing dan ChatGPT dibanding Google Search.

Apalagi, rumor menyebut Bing akan menjadi salah satu jalan bagi pengguna untuk mengakses ChatGPT secara gratis. Saat ini, ChatGPT memang bisa digunakan tanpa biaya. Namun perlu diingat, biaya untuk menjalankan ChatGPT relatif tinggi (sekitar US$100 ribu Rp1,4 miliar per hari).

Karena itu, OpenAI (sebagai pembuat OpenGPT), sudah woro-woro kalau mereka berencana mengenakan biaya penggunaan ChatGPT suatu hari nanti. Hal inilah yang akan dimanfaatkan Microsoft dengan Bing. Jika pengguna tetap ingin mengakses ChatGPT secara gratis, Bing adalah salah satu caranya.