Find Us On Social Media :

Cisco Ungkap Tren Bisnis dan Teknologi yang Akan Mendorong Perekonomian Indonesia di 2023

By Rafki Fachrizal, Senin, 13 Februari 2023 | 16:15 WIB

Tren Bisnis dan Teknologi di 2023 Menurut Cisco.

Marina mengatakan, "Di tahun mendatang, pekerjaan hybrid akan memaksa industri dan perusahaan dengan ruang kerja fisik untuk memikirkan kembali ruang kerja mereka agar dapat mendorong lingkungan yang inklusif.”

“Hal ini akan terwujud melalui kolaborasi yang semakin erat antara departemen Teknologi Informasi, SDM, dan fasilitas, dimulai dari mengintegrasikan fitur-fitur inklusif seperti kecerdasan audio bertenaga AI, background noise cancellation atau peredam kebisingan yang melengkapi ruang kerja fisik untuk kolaborasi hybrid yang lancar dan aman hingga kebijakan karyawan dan pedoman perusahaan dapat diperbarui guna memastikan semua karyawan mendapatkan imbalan yang adil dalam jangka panjang, di mana pun mereka bekerja," sambungnya.

Dalam sebuah studi terbaru dari PWC, diproyeksikan bahwa bisnis dan layanan yang digerakkan oleh 5G dapat memberikan kontribusi sekitar Rp2,8 kuadriliun kepada perekonomian pada tahun 2030.

Sebagai sebuah game changer dalam hal konektivitas, kombinasi Wi-Fi 6 dan 5G akan merevolusi cloud baru, edge, dan Internet of Things (IoT), serta membuka masa depan konektivitas yang baru bagi hampir semua industri, dengan menyediakan bandwidth tiga kali lipat lebih besar dan lima kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan Wi-Fi 5.

Selain teknologi, tujuan perusahaan, terutama terhadap dampak sosial dan lingkungan, akan menjadi pusat perhatian di tahun mendatang.

Menurut sebuah penelitian oleh Harvard Business Review, lebih dari separuh perusahaan yang berjalan didampingi dengan tujuan yang kuat dilaporkan mengalami pertumbuhan bisnis 10% lebih besar dibandingkan dengan 42% perusahaan yang tidak memiliki tujuan yang kuat.

Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian tersebut, tujuan perusahaan yang kuat akan menjadi kunci untuk menarik dan mempertahankan talenta karyawan dimana mereka mencari rasa kebersamaan di dunia kerja hybrid.

Ketika semua pemangku kepentingan seperti karyawan, pelanggan, dan investor mendukung perusahaan agar dapat berdiri dan bertindak untuk sesuatu yang lebih besar dari sekadar produk dan layanannya, hal tersebut akan berdampak baik untuk bisnis.

Selain itu, hal ini juga akan baik bagi dunia karena bisnis bekerja dengan ekosistem yang lebih luas untuk mengambil tanggung jawab pada inisiatif yang lebih bermakna seperti tujuan keberlanjutan.

"Di Indonesia, hal ini dapat terwujud dalam bentuk kemitraan antara perusahaan publik dan swasta yang akan bekerja sama dalam menentukan kerangka kerja dengan pelaporan Environmental, Social and Governance (ESG), standar pengungkapan informasi, peraturan, dan target keberlanjutan," jelas Marina.

Baca Juga: IBM Indonesia Ungkap Lima Tren Teknologi untuk Bisnis di Tahun 2023