Find Us On Social Media :

Fajrin Rasyid: Mengakselerasi Digitalisasi Negeri dengan Fordigi

By Wisnu Nugroho, Selasa, 14 Februari 2023 | 09:07 WIB

Fajrin Rasyid (Ketua Fordigi atau Forum Digital BUMN)

Transformasi di BUMN terus dilakukan. Selain melakukan restrukturisasi, BUMN saat ini juga mempertajam fokus bisnisnya. Seperti diungkap Menteri BUMN Erick Thohir, salah satu fokus ke depan adalah mengoptimalkan peran BUMN di era ekonomi digital.

Untuk membantu misi tersebut, Erick Thohir pun menunjuk Fajrin Rasyid sebagai ketua Forum Digital BUMN (Fordigi). Forum ini menjadi media berkumpul dan berdiskusi  IT Leader dari seluruh perusahaan BUMN Indonesia. “Fordigi pada dasarnya adalah mitra bagi Kementerian BUMN untuk meningkatkan daya saing BUMN di kelas dunia, terutama di area IT dan digital,” jelas Fajrin dalam wawancara khusus dengan InfoKomputer.

Fordigi ini sebenarnya pengembangan dari forum sebelumnya yang bernama Forti BUMN. Selain ganti nama, perubahan juga terlihat dari struktur organisasi yang lebih lengkap. “Sebagai Sekjen ada Pak Hariyadi (Direktur Operasi dan Digital Service PT. POS, Red), sementara bendahara ada Mas Arga (Arga M. Nugraha, Direktur Digital dan Teknologi Informasi Bank BRI, red)” ujar Fajrin.

Pengembangan juga dilakukan dengan membentuk lima bidang prioritas. Lima bidang tersebut adalah Capacity Building, Governance, Risk and Compliance, Technology Leadership, Ecosystems Development, dan Collaborative Innovation.

Pembentukan lima bidang tersebut diharapkan dapat mengakselerasi transformasi digital di BUMN. Contohnya bidang Technology Leadership yang menjadi ujung tombak pemanfaatan teknologi baru yang potensial. Sementara bidang Collaborative Innovation berfokus pada penciptaan kolaborasi antar BUMN maupun pihak lain dalam melahirkan inovasi digital.

Transformasi di BUMN

Fajrin sendiri melihat, transformasi digital di BUMN sudah berjalan di jalur yang tepat. Salah satu indikatornya adalah peningkatan nilai perusahaan BUMN di Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). Sebagai informasi, INDI 4.0 adalah indeks Kementerian Perindustrian Indonesia yang mengukur kesiapan industri untuk bertransformasi menuju Industri 4.0. “Memang ada yang turun, tapi secara umum nilai INDI 4.0 dari BUMN mengalami peningkatan,” ungkap Fajrin.

Peningkatan ini tidak lepas dari kesadaran manajemen BUMN untuk memanfaatkan teknologi digital. “Hampir semua industri membutuhkan digitalisasi, hanya skalanya saja yang berbeda,” kata pria yang rajin olahraga lari ini. Ada BUMN yang memanfaatkan digitalisasi untuk mendapatkan sumber pendapatan baru, ada juga yang memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi. “Contohnya Telkom atau Himbara, tentunya harus memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan revenue,” tambah Fajrin yang sehari-hari menjabat sebagai Direktur Digital Business Telkom tersebut.

Karena itu, penting bagi setiap BUMN untuk dapat mengidentifikasi masalah, lalu memilih teknologi yang tepat untuk menjawab masalah tersebut. Di sinilah peran Fordigi menjadi relevan. Melalui pertemuan rutin yang dilakukan, anggota Fordigi bisa saling berbagi tantangan maupun pengalaman terkait perjalanan transformasi digitalnya. 

Fordigi juga menjadi platform yang menjembatani kolaborasi antar BUMN. “Karena kami di Telkom, misalnya, membutuhkan expertise di masing-masing vertikal industry,” ujar Fajrin. Kolaborasi ini pun sudah menampakkan hasil. Contohnya distribusi vaksin Covid-19 yang menjadi ajang kolaborasi antara Telkom dengan Biofarma. “Jadi Telkom dan Biofarma bersama membangun sistem digital yang real-time untuk distribusi vaksin,” ungkap Fajrin mencontohkan.

Tantangan Fordigi

Di tengah giatnya BUMN melakukan transformasi digital, beberapa tantangan memang muncul. Salah satunya adalah di sisi talenta. Untuk menjawab tantangan tersebut, Fordigi memiliki bidang Capacity Building yang memiliki tugas meningkatkan kemampuan digital dari talenta di BUMN. “Hal ini selaras dengan target Kementerian BUMN yang ingin membangun 200 ribu talenta BUMN yang memiliki kemampuan digital,” ungkap Fajrin.