Open internet atau internet terbuka – yang terdiri dari situs berita/web, Over the Top (OTT), Connected TV (CTV), streaming musik/audio, dan game daring – akan memimpin peningkatan penggunaan media digital di Indonesia.
Selama setahun terakhir, 7 dari 10 masyarakat Indonesia telah meningkatkan konsumsi open internet mereka, sementara 2 dari 3 masyarakat Indonesia diperkirakan akan meningkatkan waktu penggunaan saluran open internet selama enam bulan ke depan.
Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh pemimpin teknologi periklanan global The Trade Desk dan Kantar, penemuan ini disoroti dalam laporan riset pertama terkait open internet yang berjudul "Gateway to the Open Internet".
Riset ini diluncurkan di Jakarta baru-baru ini dalam acara bersama media, didukung oleh pelaku industri terkemuka yaitu Kompas Gramedia Group, NOICE, dan WeTV.
Open internet berada di tengah panggung konsumsi digital Indonesia
Meski Indonesia seringkali dianggap sebagai ibu kota media sosial dunia, riset ini mengungkapkan bahwa faktanya masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu di open internet.
Dari 283 jam yang dihabiskan rata-rata konsumen Indonesia di media digital dalam sebulan, lebih dari setengah (55 persen) waktu tersebut dihabiskan di open internet.
Riset ini secara lebih lanjut menyoroti pergeseran penggunaan dari media sosial, platform User-Generated Content (UGC), dan live streaming game menuju saluran-saluran di open internet.
Data menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia berencana untuk meningkatkan konsumsi open internet secara signifikan dalam enam bulan ke depan, dipimpin oleh saluran-saluran seperti situs berita/web, OTT/CTV, dan streaming musik/audio.
"Masih banyak yang belum menyadari bahwa konten daring menarik yang biasa mereka nikmati adalah bagian dari open internet. Konsumen saat ini menghabiskan banyak waktu berkualitas mereka di open internet. Riset pertama di Indonesia ini mengidentifikasi kesempatan menarik bagi para pemasar yang mencari cara baru di luar media sosial untuk beriklan, dan di saluran open internet adalah tempat para audiens lebih aktif," ungkap Purnomo Kristanto, General Manager, Indonesia, The Trade Desk.
Masyarakat Indonesia menyukai konten premium yang ada di open internet
Tidak mengejutkan bahwa masyarakat Indonesia yang melek digital menjadi lebih selektif terhadap kualitas konten yang mereka konsumsi.
Konten premium (44 persen) dan kredibilitas (25 persen) menjadi faktor utama dalam memilih konten.