Riset ini juga menunjukkan bahwa open internet adalah tempat para konsumen menemukan konten seperti ini - terutama konten OTT/CTV dan streaming musik/audio yang paling banyak diasosiasikan dengan konten premium dan kredibel.
Di saat yang bersamaan, fokus terhadap konten premium dan kredibilitas mempengaruhi pandangan masyarakat Indonesia terhadap brand yang beriklan di open internet.
Ketika membandingkan platform konten premium dengan platform UGC, 67 persen masyarakat Indonesia cenderung lebih memercayai brand yang beriklan di OTT.
Dian Gemiano, CMO Kompas Gramedia Group dan Ketua Umum Indonesia Digital Association (IDA), mengatakan, "Meski masyarakat Indonesia menghabiskan lebih dari separuh waktunya di open internet, periklanan digital masih belum selaras dengan kebiasaan ini. Faktanya, belanja iklan di luar ekosistem open internet setidaknya masih tiga kali lebih besar dibandingkan di open internet. Riset ini, yang dilakukan oleh The Trade Desk, menawarkan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya dan akan memperdalam pemahaman kita atas open internet, serta lebih pentingnya lagi membantu pemasar dan penerbit untuk menyadari nilai dari open internet."
Open internet memenuhi kebutuhan multidimensi dalam konsumsi media masyarakat Indonesia
Menurut riset ini, sebelum makan siang dan setelah jam kerja menjadi dua waktu di mana penggunaan open internet relatif lebih tinggi dibandingkan dengan media sosial dan platform UGC.
Penggunaan open internet meningkat ketika masyarakat Indonesia mengakses situs berita/web sebagai bagian dari perjalanan panjang mereka ke tempat kerja.
Sebagai hasilnya, aktivitas pada situs berita/web melampaui saluran media umumnya sebesar 35 persen pada pukul 6 pagi hingga 1 siang.
Setelah itu, mereka memanfaatkan waktu usai bekerja untuk berkegiatan sesuai ketertarikan dan hobi.
Untuk melakukan hal ini, masyarakat Indonesia berinteraksi dengan berbagai saluran media seperti OTT, media sosial, game daring, dan lainnya. Data menunjukkan bahwa malam hari menjadi prime time untuk menonton OTT.
Ketika setengah dari konsumsi OTT sehari-hari terjadi setelah waktu kerja hingga tengah malam (7 hingga 12 malam), waktu setelah jam kerja (5 sore hingga 7 malam) merepresentasikan periode puncak di mana masyarakat Indonesia menikmati tayangan OTT bersama dengan pasangan dan anak mereka.
Baca Juga: Microsoft Hentikan Internet Explorer 11 di PC Windows 10, Diganti Edge