Saat ini teknologi deep fake menjadi semakin canggih dan mudah diakses oleh orang-orang, sehingga semakin banyak terdapat video deep fake yang menyebar di berbagai platform media sosial.
Namun, keberadaan video deep fake dapat menjadi sangat merugikan dan membahayakan, seperti untuk tujuan pemalsuan informasi atau penyebaran berita palsu.
Sebuah tim peneliti dari OpenAI berhasil mengembangkan sebuah model AI yang dapat menghapus video deep fake dengan akurasi yang sangat tinggi.
Model itu menggunakan teknik deep learning dan neural network yang dapat mendeteksi pola dan perbedaan visual antara video deep fake dan video asli.
Pada uji coba yang dilakukan oleh tim peneliti, model AI ini berhasil menghapus 99% video deep fake yang diuji menggunakan dataset yang luas. Model itu juga mampu menghapus video deep fake yang dihasilkan dengan teknologi paling mutakhir dan canggih.
Meta berencana untuk mengadopsi teknologi tersebut untuk platformnya dan memastikan bahwa video deep fake tidak lagi menyebar di platform mereka.
"Kami sangat prihatin dengan penyebaran video deep fake di platform kami. Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan integritas informasi di platform kami, dan teknologi yang dikembangkan oleh OpenAI akan sangat membantu kami untuk mencapai tujuan tersebut," ujar seorang juru bicara Meta.
Namun, beberapa pihak mengkhawatirkan dampak dari penghapusan video deep fake secara otomatis menggunakan teknologi AI ini, seperti penghapusan video yang sebenarnya bukan deep fake dan pelanggaran hak cipta.
Karena itu, Meta berjanji akan melibatkan manusia dalam proses penghapusan video deep fake tersebut dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap keefektifan teknologi tersebut.
Dengan teknologi ini, diharapkan akan semakin sulit bagi orang-orang yang ingin menyebarluaskan video deep fake yang dapat merugikan orang lain atau mempengaruhi pandangan publik terhadap suatu hal atau individu.
Deep Fake
Video deepfake adalah sebuah teknologi yang memanipulasi video dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membuat video palsu yang terlihat seolah-olah dibuat oleh orang atau objek yang sebenarnya tidak ada di dalam video tersebut.
Teknologi deepfake mampu mengganti wajah orang yang ada di dalam video dengan wajah orang lain secara realistis, serta membuat gerakan dan ekspresi wajah yang sesuai dengan percakapan dalam video tersebut.
Contoh dari penggunaan video deepfake adalah ketika wajah seorang selebriti digunakan untuk membuat video porno palsu, atau ketika seorang politisi diubah wajahnya dan disalin gerakan bibirnya untuk membuat video palsu yang memperlihatkan pidato atau pernyataan palsu.
Meskipun video deepfake dapat digunakan untuk kepentingan hiburan, seperti membuat film fiksi atau imitasi suara penyanyi, namun penggunaannya yang tidak etis dalam membuat video palsu semakin memunculkan kekhawatiran terkait privasi, keamanan, dan kepercayaan.