Find Us On Social Media :

Cara Searce Pastikan Migrasi Data Cloud Pelanggan Berjalan Lancar

By Adam Rizal, Sabtu, 18 Maret 2023 | 15:30 WIB

Benedikta Satya (Country Director Searce di Indonesia)

Setelah pindah ke cloud, Searce Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memberikan layanan Managed Service yaitu mengatur data atau aplikasi pelanggan selama di cloud. Managed Service adalah sebuah layanan yang dilakukan oleh pihak ketiga (perusahaan lain) untuk mengelola sistem atau infrastruktur yang di dalamnya mencakup mengelola sistem keamanan pada server, melakukan proses backup dan pengelolaan database, memantau kesehatan server, menyediakan sistem CRM untuk customer service, dan lainnya

"Jadi Searce akan membantu pelanggan Journey to Cloud Seamless. Mereka tidak akan merasa bahwa mereka udah pindah ke cloud dari step by step yang ada," ujarnya.

Tantangan Mindset hingga Harga

Tim Searce di Indonesia

Benedikta yang kerap disapa Bene melihat potensi bisnis transformasi digital di Indonesia sangat besar karena banyak perusahaan yang belum pindah ke cloud dan belum merasakan manfaatnya usai pindah ke cloud.

"Tantangan orang Indonesia belum biasa melakukan transformasi digital dengan cloud. Mencoba layanan cloud seperti orang naik taksi yang ternyata lebih cepat dan jauh lebih hemat karena tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan," ujarnya.

"Biasanya, orang-orang baru sadar pentingnya cloud ketika terjadi kecelakaan dalam sistemnya. Selama ini sistem mereka tidak ada masalah sama sekali, aman-aman saja dan baru sadar pentingnya dan akan pindah ke cloud ketika terjadi masalah terlebih dahulu. Karena itu, Searce terus melakukan edukasi ke masyarakat," katanya.

Tantangan pelanggan yang ingin mengadopsi solusi IT adalah harganya yang mahal. Apalagi, saat ini banyak perusahaan yang menekan pengeluaran perusahaan untuk bisa bertahan dan tetap untung, menyusul krisis ekonomi global.

Searce pun selalu mengedukasi pelanggan bahwa investasi yang dikeluarkan untuk belanja solusi IT akan memberikan keuntungan yang besar kepada pelanggan dan akan meningkatkan pendapatannya dalam waktu cepat.

"Ketika beli solusi IT yang dihitung adalah return of investmentnya (ROI-nya). Jadi bukan total cost yang dikeluarkan. Jadi saat perusahaan mengeluarkan investasi belanja IT, maka berapa banyak keuntungan yang didapat dan berapa penambahan pendapatannya," ucapnya.

"Jadi nggak melulu, belanja IT itu mahal dan menguras uang perusahaan. Tapi lihatlah, dampat dari investasi IT yang dikeluarkan ke perusahaan. Ketika ketemu customer, kita nggak melulu ngomong pricing aja tapi juga tentang ROI-nya," pungkasnya.