Find Us On Social Media :

Zebra Technologies Pastikan Bisa Bantu Perusahaan Hadapi Tekanan

By Cakrawala, Rabu, 22 Maret 2023 | 22:00 WIB

Tom Bianculli (Chief Technology Officer, Zebra Technologies; kanan) dan Ryan Goh (Senior Vice President and General Manager, Zebra Technologies Asia Pacific) ketika menjelaskan mengenai tekanan yang dihadapi para konsumennya dan bagaimana Zebra Technologies bisa membantu kepada InfoKomputer dan sejumlah media lain pada 9 Maret 2023 lalu di Bali.

Zebra Technologies mengatakan bahwa kini para konsumennya menghadapi tiga tekanan yang bisa menghambat pertumbuhan bisnis mereka. Ketiga tekanan tersebut adalah biaya dan kekurangan tenaga kerja, mengoptimalkan untuk aneka ekspektasi baru, serta makin sulitnya untuk memprakirakan. Zebra Technologies dengan berbagai tawarannya memastikan bisa membantu para konsumen itu dan tentunya perusahaan-perusahaan lain mengatasi ketiga tekanan bersangkutan sehingga pertumbuhan bisnis mereka tidak terhambat.

Hal tersebut diungkapkan Zebra Technologies ketika melakukan media briefing dengan InfoKomputer dan sejumlah media Asia Pasifik lain pada 9 Maret 2023 lalu di Bali. Media briefing ini sendiri merupakan bagian dari Zebra CONNECT APAC CPS 2023 yang merupakan konferensi Zebra Technologies untuk channel partner-nya di kawasan Asia Pasifik.

Berkat ketiga tekanan yang dimaksud, Zebra Technologies melihat para konsumennya menjadi memprioritaskan investasi di otomatisasi dan pendigitalan (digitization). Mereka makin meningkatkan investasinya sehubungan otomatisasi dan augmentation alur-alur kerja, visibilitas rantai suplai yang dari ujung ke ujung, analytics yang ditingkatkan, serta pandangan yang unified akan konsumen — konsumennya konsumen Zebra Technologies — pada berbagai kanal. Tentunya antara konsumen yang satu dengan yang lain investasi yang dilakukan tidak sama; tidak mesti keempatnya.

Otomatisasi dan Pendigitalan

Melakukan otomatisasi dan augmentation alur-alur kerja bisa meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat menjadi jawaban terhadap kurangnya tenaga kerja yang tersedia dan meningkatnya biaya tenaga kerja. Zebra Technologies mengatakan otomatisasi dan augmentation alur-alur kerja antara lain bisa dilakukan dengan menggunakan wearable yang mendukung pembacaan barcode maupun RFID (radio frequency identification), misalnya sehubungan mengambil dan memindahkan barang. Dengannya tenaga kerja antara lain tidak perlu lagi melihat catatan secara manual perihal barang tersebut, begitu pula dengan memasukkan pembaruan mengenai status barang itu.

Mengambil contoh pergudangan, Zebra Technologies menyebutkan bahwa pengeluaran akan tenaga kerja global setidaknya sampai tahun 2027 akan terus meningkat dengan CAGR (compound annual growth rate) sebesar hampir 20% untuk P2G (person to goods) picking dan sekitar 8% untuk G2P (goods to person) picking. Zebra Technologies menegaskan bahwa biaya tenaga kerja yang terus meningkat tersebut adalah tidak sustainable. Belum lagi kekurangan tenaga kerja imbas dari pandemi COVID-19. Tidak semua tenaga kerja ingin kembali bekerja setelah pandemi COVID-19. Bagi yang kembali pun, butuh waktu untuk mengembalikan kinerjanya seperti sebelumnya.

Zebra Technologies juga menggelar Solution Showcase. Terdapat beberapa booth yang dibagi ke dalam sejumlah industri. Terlihat booth untuk transportasi dan logistik yang menampilkan aneka produk Zebra Technologies untuk industri tersebut.

Mendapatkan visibilitas rantai suplai yang dari ujung ke ujung bisa menjadi jawaban akan makin sulitnya untuk memprakirakan. Memanfaatkan antara lain barcode, RFID, dan computer vision, berbagai barang bisa diketahui posisinya secara real-time atau hampir real-time; barang-barang itu bisa di-track posisinya. Berhubung posisinya diketahui, bisa diketahui pula jumlah stok yang tersedia akan suatu barang di suatu lokasi. Tindakan yang tepat bisa diambil lebih cepat. Toko daring yang memiliki beberapa fulfillment center contohnya bisa mengetahui stok di suatu fulfillment center lalu memutuskan untuk menambah stok di lokasi bersangkutan atau memindahkan sebagian stok ke lokasi lain yang stoknya sudah mau habis.

Makin sulitnya untuk memprakirakan misalnya tercermin dari yang terjadi pada pandemi COVID-19. Pada masa awal pandemi COVID-19, stok sejumlah barang seperti laptop menjadi terbatas karena permintaan yang meningkat drastis dan kurangnya persediaan komponen pembangun laptop seperti layar dan cip tertentu. Zebra Technologies mengatakan, menurut IHL Group, biaya dari kehabisan stok (out of stock) global pada tahun 2022 adalah US$1,235 triliun dan biaya dari kelebihan stok (overstock) global pada tahun 2022 adalah US$758,3 miliar. Secara keseluruhan, biaya tersebut adalah sekitar US$2 trilun yang menurut Zebra Technologies adalah sekitar 10% dari perdagangan retail global.

Memiliki analytics yang ditingkatkan bisa membantu mendapatkan keputusan yang lebih baik. Bersama otomatisasi dan augmentation alur-alur kerja serta/atau visibilitas rantai suplai yang dari ujung ke ujung, analytics yang ditingkatkan dapat membantu mengoptimalkan untuk aneka ekspektasi baru. Dengan kini makin lazimnya pembelian dilakukan secara daring misalnya, pembeli tidak jarang menginginkan barang yang dibelinya sampai dengan cepat. Ekspektasi baru ini bisa dijawab toko daring dengan mengetahui stok barang bersangkutan yang tersedia di berbagai fulfillment center-nya, menganalisis fulfillment center yang butuh waktu paling singkat, plus pengambilan dan pengantaran barang oleh tenaga kerja yang cepat.

Tanpa mengoptimalkan untuk aneka ekspektasi baru, Zebra Technologies mengeklaim margin dari penjualan akan mengalami kehilangan. Zebra Technologies mencontohkan pula selain yang menginginkan barang yang dibeli sampai dengan cepat, yakni pembelian barang yang dilakukan secara daring di toko daring, tetapi pengambilannya dilakukan secara luring di toko luring. Zebra Technologies mengeklaim bila suatu perusahaan yang memiliki toko daring dan toko luring mendukung hal yang dimaksud, tetapi tidak mengoptimalkannya, perusahaan bersangkutan bisa mengalami kehilangan margin dibandingkan pembelian secara langsung di toko luring. Kerugiannya secara rata-rata global adalah 6,8 poin. Visibilitas stok barang di berbagai toko luring perusahaan tentunya sangat penting di sini.

Sementara, pandangan yang unified akan konsumen pada berbagai kanal adalah lebih kepada seperti perusahaan dengan toko daring dan toko luring alias memiliki lebih dari satu kanal. Zebra Technologies menyebutkan dengan pandangan yang unified bisa diciptakan suatu pengalaman pengguna yang terpersonalisasi dan dapat diaplikasikan model engagement yang unik. Dengan pengalaman pengguna yang terpersonalisasi dan model engagement yang unik, penjualan dus pendapatan lebih bisa ditingkatkan.

Zebra Technologies pun menegaskan memiliki aneka produk dan solusi yang bisa membantu para konsumennya maupun perusahaan-perusahaan lain melakukan otomatisasi dan pendigitalan seperti yang telah dijelaskan; membantu menghadapi tiga tekanan yang bisa menghambat pertumbuhan bisnis. Zebra Technologies yang awalnya terkenal dengan lini produk barcode-nya ini — dus Zebra, contohnya menawarkan berbagai produk barcode printer, barcode scanner, RFID reader, handheld computer, dan MotionWorks Enterprise — peranti lunak untuk real-time tracking — maupun aneka solusi, termasuk yang ditujukan untuk industri tertentu, seperti retail, pergudangan serta distribusi, dan manufaktur.

Retail yang Terbesar

Memprioritaskan investasi di otomatisasi dan pendigitalan bisa dibilang sejalan pula dengan temuan yang dikemukakan pada Zebra Technologies 2019 Intelligent Enterprise Index. Zebra Technologies menemukan bahwa 61% perusahaan besar di dunia adalah sedang berada dalam perjalanan untuk menjadi “cerdas”. Adapun cerdas (intelligent) maksudnya memiliki kemampuan untuk menghubungkan dunia nyata/fisik dan dunia maya/digital untuk mendorong inovasi melalui arahan yang real-time, lingkungan-lingkungan yang ditenagai data, dan alur-alur kerja mobile yang kolaboratif.

“Apa yang kami ingin bagikan di sini, di awal, adalah suatu statistik yang sebenarnya berumur empat atau lima tahun, ide ini mengenai 61% perusahaan besar adalah sedang dalam suatu perjalanan untuk menjadi lebih cerdas. Jadi, ini adalah sesuatu yang kami indentifikasi dalam suatu studi yang kami sebut dengan Intelligent Enterprise Index studi kami, dan ia, ia membantu untuk benar-benar menginformasikan sejak dini ke mana para konsumen mengarah dan memikirkan mengenai kenyataan bahwa mereka perlu untuk menghubungkan dunia, dunia fisik mereka dengan dunia digital,” ujar Tom Bianculli (Chief Technology Officer, Zebra Technologies).

“Salah satu ekspresi yang kami suka gunakan adalah dunia daring bergerak menuju luring dan dunia luring bergerak menuju daring, bukan? Apa, apa yang kami maksud dengan itu adalah seperti, sebagai contoh, toko-toko fisik, toko-toko brick and mortar adalah menjadi makin terkoneksi dengan pengalaman daring. Dan, Anda tahu, pengalaman daring perlu untuk dipindahkan lebih dan lebih lagi ke dalam, dari perspektif omni, ke dalam apa yang secara fisik terjadi di toko,” kata Tom Bianculli lebih lanjut.

Terhubungnya dunia daring dan dunia luring seperti yang dimaksud Zebra Technologies misalnya bisa dilihat dari aneka toko fisik di Indonesia seperti beberapa hypermarket yang kini sudah memiliki toko daring setidaknya di salah satu e-commerce di tanah air. Begitu pula dari salah satu toko fesyen daring populer di Indonesia yang belakangan membuka sejumlah toko fisik di berbagai kota di tanah air.

Masuk ke dalam seri TC5X, salah satu produk yang ditampilkan pada booth transportasi dan logistik ini bisa direndam di dalam air sampai kedalaman tertentu maupun dijatuhkan dari ketinggian tertentu tanpa mengalami kerusakan. Merupakan handheld computer seperti smartphone yang biasa digunakan sehari-hari, perangkat ini menggunakan sistem operasi Android dan bisa di-install aplikasi plus bisa digunakan untuk memindai barcode secara lebih mumpuni dibandingkan smartphone kebanyakan.

Retail menjadi contoh yang diambil Zebra Technologies pun bukan tanpa alasan. Retail diklaim Zebra Technologies sebagai addressable market terbesarnya di Asia Pasifik. Zebra Technologies menyebutkan bahwa retail berkontribusi sekitar 70% dari addressable market-nya di Asia Pasifik. Lagi pula, mengambil dari IHL Group, Zebra Technologies menambahkan bahwa penjualan e-commerce retail global diprediksikan akan bertumbuh sebesar 50% dalam empat tahun ke depan sehingga mencapai lebih dari US$6 triliun dan dua pertiga darinya adalah di Asia Pasifik.

“Khususnya di retail, ya, empat kunci format, empat format toko: e-commerce, mass merchant, department store, grocery; mereka berkontribusi sekitar 70% dari addressable market kami di sini, di, di APAC, yang adalah pasar sangat besar hanya keempat format toko ini, bukan? Dan, Anda tahu, kami memiliki, Anda tahu, portofolio-portofolio yang bisa membantu, Anda tahu, transformasi digital untuk keempat, segmen format besar ini,” sebut Ryan Goh (Senior Vice President and General Manager, Zebra Technologies Asia Pacific).

Namun, e-commerce juga mendorong industri lain, tidak hanya retail. Zebra Technologies mengeklaim e-commerce mendorong transportasi dan logistik/pergudangan serta manufaktur. Dengan makin banyaknya yang berbelanja di e-commerce makin banyak juga barang yang perlu dikirimkan. Dengan makin banyaknya yang berbelanja di e-commerce pun makin banyak barang yang harus diproduksi. Begitu pula dengan aneka ekspektasi baru, seperti pengiriman barang yang lebih cepat dan kustomisasi barang yang dibeli. Zebra Technologies mengatakan addressable market dari transportasi dan logistik/pergudangan serta manufaktur di Asia Pasifik adalah sekitar US$1,2 miliar untuk tahun 2023.

Terus Berinvestasi

Seperti telah disebutkan Zebra Technologies dengan aneka produk dan solusinya bisa membantu para konsumennya maupun perusahaan-perusahaan lain menghadapi tiga tekanan yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis. Namun, Zebra Technologies memastikan bahwa dirinya terus berinvestasi untuk makin bisa lagi membantu para konsumen dan perusahaan-perusahaan tersebut menghadapi aneka tekanan. Zebra Technologies menyebutkan menginvestasikan sebesar 10% dari pendapatannya ke dalam penelitan dan pengembangan. Zebra Technologies sendiri mengeklaim memiliki pendapatan yang mendekati US$6 miliar.

Selain investasi pada penelitan dan pengembangan, Zebra Technologies juga mengakuisisi sejumlah perusahaan lain dan berinvestasi pada sejumlah perusahaan rintisan. Akuisisi yang dilakukan Zebra Technologies antara lain terhadap prescriptive analytics, manajemen tugas dan tenaga kerja, autonomous mobile robots, AI (artificial intelligence)/ML (machine learning), serta machine vision. Sementara, untuk investasi pada sejumlah perusahaan rintisan, Zebra Technologies menjelaskan banyak investasi tersebut adalah pada area otomatisasi seperti intelligent automation.

Sesuai dengan perjalannya, Zebra Technologies mengatakan memiliki kekuatan dalam visibilitas dan mobilitas seperti dengan produk-produk barcode dan RFID-nya serta sejalan dengan itu mengindra dan mengumpulkan data. Namun, Zebra Technologies belakangan juga ingin menganalisis data yang dikumpulkan tersebut dan mendorong aksi yang tepat agar konsumennya bisa melakukan pekerjaannya. Akuisisi yang dilakukan adalah untuk analisis dan aksi yang dimaksud. Ke depannya, Zebra Technologies pun menilai akuisisi yang dilakukannya masih akan berlanjut.