“Fasilitas kami di Amerika Serikat masih memiliki kapasitas 40 persen, sementara di Taiwan masih memiliki kapasitas 50 persen untuk tumbuh selama satu hingga dua tahun ke depan,” jelas pendiri dan kepala eksekutif Supermicro, Charles Liang, dalam suatu kesempatan kepada Wall Street.
“Untuk mengakomodasi pertumbuhan yang lebih kuat dalam waktu dekat dan jangka menengah, kampus baru kami di Malaysia yang baru saja dibangun akan mulai memberikan kontribusi margin keuntungan yang lebih baik melalui skala ekonomi dengan lebih banyak pelanggan baru kami yang bervolume tinggi. Saya sangat senang bahwa biaya operasi dan produksi yang lebih rendah dari kampus baru kami di Malaysia akan siap hanya dalam empat hingga lima kuartal,” ungkapnya.
Target Penjualan Tahun 2024
Supe Micro
Kembali ke pendapatan dan keuntungan. Untuk tahun kalender 2022, penjualan Supermicro naik sebesar 59,4 persen menjadi USD$6,65 miliar, jadi ini merupakan dua pertiga dari target USD$10 miliar.
Dengan hanya pertumbuhan sedikitnya sebesar 20 persen mulai saat ini ke depan, Supermicro akan mencapai penjualan sebesar USD$10 miliar pada akhir tahun kalender 2024, dan jika mampu menekan biaya, labanya akan menjadi sekitar 10 persen dari pendapatan.
Pada tahun kalender 2021, Supermicro hanya membawa 3 persen dari pendapatan, atau USD$125 juta, dan jumlah itu tumbuh dengan faktor 4,6X pada tahun kalender 2022 menjadi USD$578,4 juta. Peningkatan besar pendapatan pada tahun 2022 berasal dari pelanggan hyperscaler yang berbasis di Amerika Utara yang membeli sistem.