Find Us On Social Media :

Open Internet Jangkau Lebih dari 190 Juta Masyarakat Indonesia

By Rafki Fachrizal, Rabu, 29 Maret 2023 | 18:15 WIB

Ilustrasi Open Internet.

Data terbaru dari laporan bertajuk "Gateway to the Open Internet", yang diluncurkan The Trade Desk dan Kantar, memperkirakan lebih dari 190 juta masyarakat Indonesia beralih ke open internet atau internet terbuka untuk mencari hiburan, berita, dan informasi umum.

Open internet terdiri dari saluran-saluran seperti Over the Top (OTT) dan Connected TV (CTV), streaming musik, berita dan situs web, serta game daring.

Riset ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia yang melek digital kian mengubah kebiasaan konsumsi media mereka, yakni lebih condong menikmati konten premium yang diproduksi secara profesional di saluran-saluran seperti OTT/CTV dan streaming musik dibandingkan di platform User-Generated Content (UGC).

Open internet menghadirkan kesempatan bagi para pemasar yang mencari alternatif dari platform UGC,” ungkap Purnomo Kristanto, General Manager, Indonesia, The Trade Desk.

“Ini adalah alternatif yang memiliki skala, presisi, dan nilai, di mana brand mampu mendapatkan pengukuran yang objektif berdasarkan data bagi kampanye iklan mereka,” ujarnya lagi.

Konten Korea dan lokal premium dorong pertumbuhan OTT

Streaming di platform OTT adalah bentuk hiburan umum di mana masyarakat mengakses tayangan favorit mereka di berbagai perangkat kapan pun, di mana pun.

Seiring dengan perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia ke OTT untuk menikmati konten premium yang diproduksi secara profesional, OTT kini menjadi salah satu saluran open internet yang tumbuh dengan sangat cepat.

Data menunjukkan bahwa 25 persen masyarakat Indonesia memperkirakan penggunaan OTT/CTV mereka akan meningkat secara signifikan dalam enam bulan ke depan.

K-wave (Korean Wave) memimpin preferensi penonton di OTT dengan tiga dari lima masyarakat Indonesia menyebutkan K-drama dan K-pop sebagai dua genre konten yang paling digemari.

Di antara mereka yang mengonsumsi konten Korea, mereka akan mengakses OTT/CTV tiga kali lebih banyak untuk menyaksikan konten tersebut, dibandingkan dengan platform UGC.

Dan di antara saluran open internet lainnya, OTT/CTV adalah tempat masyarakat Indonesia mengikuti serta menyaksikan konten selebriti dan influencer lokal.

Riset ini juga menegaskan bahwa audiens muda, seperti Gen Z (16 – 24 tahun) dan milenial muda (25 – 34 tahun) mengandalkan OTT untuk mendapatkan konten premium, lebih dari generasi lainnya.