Find Us On Social Media :

Indonesia dan Filipina Jadi Juru Kunci Industri Nikel di Roadshow ASEAN-BAC 2023

By Fathia Yasmine, Kamis, 30 Maret 2023 | 13:57 WIB

Roadshow ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) di Manila, Filipina, pada 27-28 Maret 2023.

Di Indonesia sendiri, lanjutnya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung kelancaran hilirisasi baterai dan kendaraan listrik. Salah satunya, mendongkrak nilai tambah komoditas nikel dari 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 20,8 miliar dolar AS pada 2021. 

Selain itu, Indonesia juga memiliki prestasi yang mengagumkan di sektor pertambangan, khususnya ekspor nikel dalam bentuk besi dan baja, nikel matte, dan mixed hydrate precipitate dengan nilai ekspor sebesar 20 juta dolar AS.

Lewat contoh prestasi tersebut, Arsjad berharap Filipina dapat mengikuti jejak serupa, sehingga kemitraan antara Indonesia dan Filipina bisa semakin erat.

"Dengan berbagi pengalaman kami bersama Filipina, kami berharap dapat memperkuat kemitraan antara negara kita dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan ini," tambah Arsjad. 

Baca Juga: Kolaborasi KADIN dan Huawei Wujudkan Nol Emisi Karbon di Indonesia

Bahas potensi regenerasi hutan Indonesia-Filipina

Tak hanya membahas potensi nikel antar kedua negara, roadshow ini juga ikut menyoroti peluang regenerasi hutan di Indonesia dan Filipina.

Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega menyebut, regenerasi hutan tak hanya memiliki manfaat untuk menjaga kelestarian alam, tetapi juga mampu menjadi ladang emas untuk kedua negara.

Menurutnya, transaksi pasar karbon diprediksi akan mencapai 50 miliar dolar AS di 2030. Sementara, Indonesia dan Filipina memiliki sumber daya hutan yang signifikan, yakni masing-masing sekitar 91,2 juta dan 23,3 juta hektar.

Lewat program regenerasi hutan, kedua negara dapat memanfaatkan sumber daya hutan sebagai alat transaksi di pasar karbon. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi kedua negara juga bisa ikut membaik.

“Dengan pembentukan program warisan ASEAN-BAC Net Zero dan Carbon Center of Excellence yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem untuk pengembangan pasar, Indonesia dan Filipina dapat lebih memanfaatkan sumber daya hutan mereka secara signifikan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kawasan," ungkapnya.