Mantan Bos Google China Lee Kai-fu baru-baru ini mendirikan perusahaan baru AI 2.0 yang fokus pada pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Perusahaan AI 2.0 fokus mempercepat kemajuan teknologi AI dan memungkinkan pengembang untuk menciptakan aplikasi yang lebih canggih dan berdampak besar.
Dalam pengumuman resminya, Lee Kai-fu mengatakan AI 2.0 akan fokus pada pengembangan teknologi yang memungkinkan komunikasi manusia-mesin yang lebih alami dan efektif termasuk pengembangan teknologi pengenalan suara, pemrosesan bahasa alami, dan pengenalan wajah.
Selain itu, AI 2.0 juga akan berfokus pada pengembangan AI yang lebih aman dan etis. Perusahaan ini akan memprioritaskan keamanan dan privasi pengguna dalam semua produk dan layanan yang dikembangkan.
Lee Kai-fu, yang memiliki pengalaman luas di bidang teknologi dan perusahaan rintisan, mengatakan bahwa ia sangat bersemangat untuk meluncurkan AI 2.0. Ia percaya bahwa teknologi AI dapat menjadi kekuatan besar dalam menciptakan kemajuan dalam banyak bidang, termasuk kesehatan, transportasi, dan pendidikan.
"Kami memiliki kesempatan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui teknologi AI," kata Lee Kai-fu. "Dengan AI 2.0, kami berkomitmen untuk mengembangkan teknologi yang aman, etis, dan dapat digunakan untuk kebaikan manusia," ujarnya.
AI 2.0 akan memiliki kantor pusat di Beijing, China, dan akan mempekerjakan sejumlah besar insinyur dan ilmuwan komputer terbaik di dunia untuk mengembangkan teknologi AI yang lebih canggih dan efektif.
Perusahaan ini juga akan bekerja sama dengan berbagai institusi dan perusahaan untuk mengembangkan teknologi AI yang lebih maju dan bermanfaat.
"AI 2.0 akan menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi AI di seluruh dunia dan akan membawa kemajuan besar dalam berbagai bidang," ujarnya.
Dalam pengumumannya baru-baru ini di WeChat, Lee memastikan AI 2.0 akan mengembangkan "ChatGPT" versi Tiongkok dan menawarkan lebih dari sekadar alat obrolan berperforma tinggi, grafis yang dihasilkan AI, dan teks.
Lee telah mengamankan pendanaan dan daya komputasi untuk Project AI 2.0 dan berencana untuk menarik talenta terbaik dari seluruh dunia. Dengan terobosan dalam teknologi Deep Learning.
Project AI 2.0 akan menjadi perusahaan ketujuh yang dibangun oleh Sinovation Ventures. Perusahaan modal ventura, yang saat ini mengelola dana sebesar CNY 2 miliar atau berkisar Rp 4,4 triliun lebih dalam dana investasi mata uang ganda, didirikan oleh Lee pada tahun 2009 dan mulai berinvestasi di sektor AI pada tahun 2012.