Saat ini chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT sedang naik daun dan mengubah wajah industri teknologi.
OpenAI yang membuka ChatGPT secara open source memungkinkan para pengembang dan perusahaan teknologi lainnya mengintegrasikannya.
Meskipun perusahan sekaliber Google lebih memilih memperkenalkan chatbot AI buatannya sendiri yaitu Bard. Zoom Video Communications melihat teknologi AI memiliki prospek cerah di masa depan dan memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi.
Zoom pun sudah menghadirkan beberapa teknologi AI di dalam layanannya walaupun tidak memiliki rencana untuk mengintegrasikannya dengan ChatGPT.
Jacob Pereira (Head of APAC Partners Zoom) mengatakan saat ini banyak produk Zoom yang sudah menggunakan AI. Salah satu contoh produk tersebut adalah Smart Recording. Smart recording dapat mengekstraksi atau juga mengambil beberapa poin dalam interaksi pelanggan.
"Ada fitur fitur lain yang selama ini sudah diperkuat dengan AI, contohnya saat kita meeting, background dapat diganti dan ada pengenalan gestur/gerakan tangan. AI ini ada untuk meningkatan pengalaman kepuasaan pelanggan menjadi lebih tinggi," katanya.
Dalam menerapkan AI, Zoom berkomitmen untuk mempunyai pendekatan yang etis dan juga bertanggung jawab, selagi menjaga terus adanya kerahasiaan dan keamanan dalam apa yang kami lakukan.
"Zoom mengutamakan integrasi. Ada interoperability di semua platform, yang artinya satu sama lain bekerja dengan mulus. Zoom juga menawarkan layanan disaster recovery," ucapnya.
Zoom juga memiliki platform yang unik karena menawarkan lebih dari sekadar lingkungan tim, kami memiliki pusat kontak, Zoom Rooms, dan sebagainya dalam satu platform yang seamless.
Perusahaan-perusahaan dapat menggunakan lebih dari 1 produk Zoom dan itu merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh Zoom yang diharap dapat membantu menang dalam kompetisi karena orang tidak perlu lagi pindah-pindah platform.
Zoom IQ for Sales
Zoom