Pangsa pasar pemain cloud di Indonesia terus tumbuh seiring dengan peningkatan adopsi teknologi cloud di berbagai sektor bisnis.
Menurut laporan terbaru dari perusahaan riset pasar, IDC Indonesia, pangsa pasar pemain cloud di Indonesia mencapai 36 persen pada 2022, naik dari 27 persen pada tahun sebelumnya.
Perusahaan yang mendominasi pangsa pasar cloud di Indonesia adalah Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, Google Cloud Platform (GCP), Alibaba Cloud, dan IBM Cloud.
AWS masih memimpin pasar dengan pangsa sebesar 30%, diikuti oleh Microsoft Azure dengan pangsa pasar sebesar 25%. Sementara itu, GCP, Alibaba Cloud, dan IBM Cloud masing-masing memiliki pangsa pasar sekitar 10%.
Penetrasi cloud computing semakin tinggi di Indonesia karena banyak perusahaan yang mulai memahami manfaat teknologi ini, seperti kemampuan untuk mempercepat inovasi, mengurangi biaya, dan meningkatkan skalabilitas.
Banyak perusahaan Indonesia yang menggunakan layanan cloud untuk hosting website, menyimpan data, dan mengelola aplikasi bisnis.
Namun, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pasar cloud di Indonesia, seperti kekhawatiran tentang keamanan data, kurangnya keterampilan teknis di bidang cloud, dan biaya yang cukup tinggi.
Pangsa pasar pemain cloud di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan adopsi teknologi cloud yang semakin meluas di seluruh sektor bisnis.
Hal ini dapat memberikan peluang besar bagi penyedia layanan cloud untuk meningkatkan portofolio layanan mereka dan memperluas jangkauan pasar di Indonesia.
Terus Meroket
Tren layanan cloud di Indonesia terus berkembang dengan pesat seiring dengan peningkatan adopsi teknologi cloud oleh perusahaan dan konsumen.
Menurut laporan terbaru dari perusahaan riset pasar, Gartner, pasar layanan cloud di Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 3,5 miliar pada 2025, naik dari USD 1,5 miliar pada 2020.
Tren layanan cloud yang sedang populer di Indonesia saat ini adalah cloud public, cloud private, dan hybrid cloud.
Cloud public menjadi pilihan yang populer untuk banyak perusahaan karena biaya yang lebih rendah dan fleksibilitas yang lebih besar.
Sementara itu, cloud private menjadi pilihan yang lebih aman untuk perusahaan yang membutuhkan kontrol yang lebih ketat atas data mereka.
Hybrid cloud menjadi pilihan yang populer bagi perusahaan yang ingin menggabungkan keuntungan dari kedua model cloud.
Layanan cloud yang paling banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia adalah Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS). IaaS digunakan untuk menyediakan infrastruktur IT, seperti server dan jaringan, tanpa harus membeli dan mengelola perangkat keras.
PaaS digunakan untuk membangun dan mengelola aplikasi, sedangkan SaaS digunakan untuk menyediakan aplikasi yang dapat diakses melalui internet.
Namun, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh layanan cloud di Indonesia, seperti kurangnya keterampilan teknis di bidang cloud, kurangnya pemahaman tentang keamanan cloud, dan masalah regulasi.
Untuk mengatasi tantangan ini, banyak perusahaan penyedia layanan cloud telah melakukan investasi dalam pelatihan dan sertifikasi keterampilan teknis, serta meningkatkan keamanan dan kepatuhan mereka terhadap regulasi.