Find Us On Social Media :

Pemimpin Bisnis Akui Data Berperan Penting dalam Pengambilan Keputusan

By Adam Rizal, Kamis, 27 April 2023 | 14:10 WIB

Oracle Cloud

Para pempimpin perusahaan merasa kewalahan dan kurang mengerti dalam mengelola data yang ada untuk mengambil keputusan, sehingga menghambat kualitas hidup dan kinerja bisnis mereka, menurut sebuah studi baru – The Decision Dilema – oleh Oracle dan Seth Stephens- Davidowitz, penulis terlaris New York Times.

Studi ini melibatkan lebih dari 14.000 karyawan dan pemimpin bisnis di 17 negara, termasuk 4.500 responden dari Asia Pasifik dan Jepang (JAPAC), menemukan bahwa para pemimpin perusahaan merasa saat ini mereka dalam tekanan dan penuh perjuangan dibanding sebelumnya ketika harus membuat keputusan dalam kehidupan pribadi maupun profesional mereka.

Jumlah keputusan yang dibuat berlipat ganda dan banyaknya data tidak membantu.

Para pemimpin bisnis di JAPAC kesulitan dengan banyaknya data dan ini merusak kepercayaan, membuat keputusan jauh lebih rumit, dan berdampak negatif pada kualitas hidup mereka.

• 74 persen orang mengatakan jumlah keputusan yang mereka buat setiap hari telah meningkat 10 kali lipat selama tiga tahun terakhir dan saat mereka mencoba membuat keputusan ini, 75 persen lainnya dibombardir dengan lebih banyak data daripada sebelumnya dari berbagai sumber lainnya.

• 86 persen mengatakan bahwa volume data membuat keputusan dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka jauh lebih rumit dan 61 persen mengakui bahwa mereka menghadapi dilema keputusan – tidak tahu keputusan apa yang harus diambil – hal ini terjadi lebih dari sekali setiap hari.

• 33 persen tidak mengetahui data atau sumber mana yang dapat dipercaya dan 71 persen menyerah dalam mengambil keputusan karena datanya terlalu banyak.

• 89 persen orang mengatakan ketidakmampuan membuat keputusan berdampak negatif pada kualitas hidup mereka. Ini menyebabkan lonjakan kecemasan (37 persen), kehilangan kesempatan (37 persen) dan pengeluaran yang tidak perlu (35 persen).

• Hasilnya, 92 persen telah mengubah cara mereka mengambil keputusan selama tiga tahun terakhir. 41 persen sekarang hanya mendengarkan sumber yang mereka percayai dan 31 persen hanya mengandalkan firasat.

Kecemasan dalam keputusan yang menciptakan ketidaktertarikan pada organisasi

Para pemimpin bisnis di JAPAC menginginkan data untuk membantu dan mengetahui bahwa data sangat penting untuk kesuksesan organisasi mereka, tetapi tidak percaya bahwa adanya alat dalam mengelola data untuk menjadi sukses, sehingga mengikis kepercayaan diri dan kemampuan mereka untuk membuat keputusan tepat waktu.

• 87 persen pemimpin bisnis menderita stress dan menyesal dalam mengambil keputusan, merasa bersalah, atau mempertanyakan keputusan yang mereka buat sebelumnya – dan 90 persen percaya bahwa memiliki kecerdasan dalam keputusan dapat membuat atau menghancurkan kesuksesan organisasi.